Tulung Agung – seputar indonesia.co.id – melanjutkan dari tuntutan sebelumnya yang belum mendapat respons konkret dari Pemerintah Daerah, Senin (6/10/2025).
Massa berkumpul di area GOR Lembu Peteng sebelum melakukan pemberangkatan menuju Dua titik utama, yakni kantor ATR dan titik BPN titik terakhir.
Pejuang Gayatri Raja padni Tulungagung Geruduk DPRD, tuntut keadilan soal tambang Ilegal dan makam nodern.
Selain menagih janji atas penyelesaian persoalan lahan, massa juga membawa sejumlah tuntutan tambahan yang disebut berkaitan dengan keadilan dan transparansi kebijakan pertanahan di wilayah Tulungagung.
Pejuang Gayatri Raja Padni, melanjutkan perjalanan nya menuju di depan Kantor ATR/BPN Tulungagung sesampai depan Kantor ATR ,BPN.
Pejuang Gayatri berkumpul untuk menyampaikan aspirasi mereka, meskipun gerbang kantor ATR/BPN ditutup rapat dan dijaga aparat, ratusan demonstran tetap nelakukan berbagai orasi keunikkan tuntutan masing-masing.
Abah Dardiri menegaskan, bahwa tujuan aksi ini bukanlah untuk kerusuhan, ( Kami datang bukan untuk membuat kerusuhan), ini adalah bentuk kesedihan masyarakat yang sudah lama menunggu tindakan nyata. Kami ingin Bupati dan Ketua DPRD bertindak hadir di tengah kepentingan masyarakat,”
ujar Abah Dardiri.
Tak lama kemudian kedatangan massa aksi disambut langsung senyuman harmonis di tengah jalan depan DPRD, sejumlah pejabat Daerah, termasuk Bupati, H. Gatut Sunu Wibowo.S.E.M.E,
dan Ketua DPRD Tulungagung, Bapak Marsono. S.SOS, bapak, DRS. Tri Hariadi.M.SI., beserta beberapa anggota Dewan lainnya aksi berlangsung damai di tengah jalan selama kurang lebih dua jam, diakhiri dengan doa bersama dan penyerahan surat tuntutan warga kepada pemerintah Daerah, dan masa kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Masyarakat berharap agar langkah pemerintah kali ini benar-benar konkret dan tidak sekadar janji seperti sebelumnya, mereka menegaskan akan terus mengawal proses penyelesaian hingga hak-hak warga benar-benar terpenuhi.
(Sabar Eko pramono)
