Seputarindonesia.co.id-bitung
Kota Bitung akhir-akhir mengalami krisis sosial yang diakibatkan oleh premanisme yang menggunakan sajam dan panah wayer hampir setiap harinya. Tentu ini sangat meresahkan warga Kota Bitung dan membuat banyak korban yang berjatuhan, bahkan ada beberapa yang sampai meninggal dunia.Apa Keadaan ini mencerminkan gagalnya Polres Kota Bitung dalam menangani kasus-kasus premanisme yang ada ?
Kabid SDM Pendidikan & Litbang Lembaga investigasi negara kota Bitung Sulawesi Utara (Fardhan.Hamsah S.Pd) melayangkan kritik yang sangat tajam kepada kinerja kepolisian khususnya polres Bitung yang terkesan gagal dalam menangani kasus-kasus premanisme di Kota Bitung yang sudah banyak memakan korban jiwa.
Kapolres harus mundur dari jabatannya, karna tidak mampu meminalisir apa yang terjadi setiap malam di kota Bitung.ini menunjukkan kegagalan seorang Pimpinan lembaga kepolisian dalam menangani kasus-kasus penikaman dan pembunuhan yang ada di Kota Bitung.Ucap Fardan
Fardhan menilai bahwa Kapolres tidak punya langkah strategis yang efektif dalam menangani masalah ini. Ia menekankan bahwa Kapolres memiliki latar belakang Intelijen yang seharusnya mencegah kejahatan dengan mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil langkah pencegahan.
Seharusnya dengan basick Intelijen seorang Kapolres mampu mendeteksi potensi kejadian sebelum terjadi dan mampu menyelesaikan masalah-masalah premanisme yang ada.
Tapi justru sebaliknya, hampir setiap malam ada yang menjadi korban dan bahkan sampai meninggal dunia”
Dengan Terjadinya peristiwa ini, Fardhan juga Meminta Kapolda Sulawesi Utara Irjen pol Roycke Harry Langie Untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di Kota Bitung.Setidaknya Bapak Harus Duduk Bersama dengan Tokoh” Agama Dan Ormas” Yang Ada di Bitung Untuk Mencari Solusi bersama Terkait Apa Yang Terjadi Di Kota Bitung ini.
Saya Amati Dalam beberapa Pekan Terakhir ini Kapolres Kota Bitung AKBP Albert Zai S.i.k. M.H. dinilai gagal dalam menyelesaikan masalah Yang Terjadi Di Kota Bitung Yang Kami Cintai.
“Ini bukan hanya persoalan kasus premanisme yang merajalela, tetapi ini menyangkut citra kepolisian dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat Kota Bitung. Kegagalan Polres Bitung dalam menangani kasus penikaman dan pembunuhan dapat merusak citra kepolisian di mata masyarakat Kota Bitung ini. Ucap Kaka Fardan
