Beranda » Laporan Kegiatan Jama’ah Haji Indonesia Langsung Dari Tanah Suci Mekkah (8)
Keterangan Foto : Dari kiri kekanan Machradji Machfud teman sekamara Hasan Fauzi, Hasan Fauzi baru pulang ke hotel diantar petugas Haji dan Solin teman sekamar pak Hasan asal Belahantengah Mojosari Mojokerto (1/7).

Jama’ah Haji Indonsia Lakukan Jumratul Aqobah Tahallul Awal Di Jamarot Mina 2 orang Jama’ah Dilaporkan Hilang Di Masjidil Haram

Mina – Setelah tiba di mabit Mina, banyak para jamaah yang langsung melakukan jumratul Aqobah siang, sore , malam dan paginya besuk (10 Dzulhijjah/28 Juni 2023.

Ada yang langsung tahallul awal (potong rambut/gundul pertama) ditempat jamarot, ada yang menunggu sampai di camp mabit Mina.

Jalan menuju jamarot terbagi menjadi beberapa jalur, jalur bawah, jalur lantai 1, lantai 2 dan lantai tiga. Sehingga berjubelnya jamaah di terowongan Mina tidak bakal terjadi walau kabarnya jama’ah haji yang hadir dari seluruh penjuru dunia sebanyak 2 juta orang. Arah datangnya pun terlihat dari arah 4 penjuru mata angin Utara, selatan Barat dan Timur jamarot ( tempat pelemparan batu ke tugu, tugu aqobah/qubro/Big, Ula/Kecil/Sugra dan Mindle/sedang/Wustho).

Tempat atau jalan ataupun terowongan Mina menuju jamarot memang sangat indah, bagus dan menarik. Bangunannya dibuat sedemikian rupa kelihatan megah, kokoh kuat dan menenangkan hati, tak ada pikiran longsor karena memang bangunannya begitu kokoh kuat dan indah menarik. Walau berada di seputaran Gunnug Batu, ya tepinya yang kelihatan hanya batu saja.

Sepanjang terowongan Mina baik yang tertutup maupun yang terbuka, begitu lebar ya sekitar 60 meterlah sepanjang kurang lebih 8 Km pp dari mabit Mina. Dilengkapi dengan blower super besar sepanjang terowongan sehingga udaranya sejuk sekali dan angin semilir sejuk terus mengalis.

Malam hari pemandangan kemegahannya dengan lampu-lampu gemerlap menyala di berbagai penjuru.

Seorang CJH Indonesia Asal Watesnegoro, Ngoro Mojokerto mencari tukang dorong kursi roda untuk jumrotul aqobah. Terdengar dialoq bahasa Arab, antara pendamping jamaah haji Indonesia yang mengawal bu Maryam dengan Amin warga Arab Saudi, tukang dorong kursi roda ke jamarot. Berapa ? Dijawab Amin 400 real (Rp.1.600.000,-). Mahal banget sih ? Dijawab Amin :

“Pak ini jauh pak 4 km, jadi pp 8 km pak. Akhirnya deal 150 real, tapi hanya sekali berangkat saja. Tidak pp.
Pemandangan luar biasa terlihat bahwa dari berbagai penjuru jalan menuju jamarot selalu penuh jama’ah haji yang beduyun-duyun menuju jamarot baik subuh, pagi, siang, sore, malam larut malam, menjelang Subuh. Talbiyah dilantunkan, takbir dan juga tahmid. Banyak juga yang mabid ditepi-tepi jalan menggelar tikar diseluruh wilayah Mina sampai larut malam. Police berulang-ulang tak lelah selalu meminta mereka meninggalkan tepi-tepi jalan, trotoar, pertigaan dan perempatan. Mereka memanggil jama’ah haji itu denganpanggilan “Haj Haj Haj.”

Dikalangan jama’ah haji Indonesia ada dua istilah yang muncul. Pertama nafar awal dan yang kedua nafar tsani. Karom kloter 85 Misbakhul Kairi mengatakan : “ Nafar Awal itu melakukan rangkain jumratul aqobah 10 Dzulhijjah; Jumratul ula, wustho dan aqobah tanggal 11 Dzulhijjah dan jumratul ula, wustho dan aqobah tanggal 12 Dzulhijjah.” Dan jika diteruskan dengan juratul ula, wustho dan aqobah lagi tanggal 13 Dzulhijjah dan baru kembali ke mekkah maka disebut nafar tsani. Jadi navar awal kembali ke Mekkah tanggal 12 Dzulhijjah, “ sambung karom Misbakhul.(30/6).

Dua orang jama’ah haji kloter 85 asal kabupaten Mojokerto 2 orang sempat hilang sehari semalam yaitu Hasan Fauzi (72 th) dan Asfiyah ( 73 th). Terpisah dengan kelompoknya ketika melakukan towaf ifadhah malam (10/6).

Menurut Purwoko Hadiwasito semalam dihubungi tiga orang berbeda via telpun HP sekktar jam 21.00 WAS s/d 24.00 WAS yang menginformasikan bahwa bu Afiyah ditemukan seseorang dibawah jembatan tol terminal. Dan kemudian pak Pur menghubungi ketua kloter dan berbagai pihak termasuk gus Aam pendamping kloter. Bu Asfiyah ditemukan seseorang di Masjid Jin, kemudian bergeser ditemukan di bawah terowongan Terminal Masjidil Haram, dan akhirnya dtemukan oelah petugas Haji Indonesia. Inssyaallah pagi ini bu Asfiyah dijemput Gus Aam dari Sektor 3, dibawa ke hotel Rawdah at-Tawhed 513 Rawda Mekah. Sedang pak Hasan Fauzi ditemukan di sector 1 juga dijemput gus Aam dan sudah diantar ke sector 5 hotel yang sama dengan hotelnya bu Asfiyah.

Purwoko Hadiwasita karu 2 mengatakan : “ Pak Hasan karena sudah tua gak kuat melakukan tawaf mengikuti irama jalannya kelompok sehingga disuruh istirahat dulu oleh pimpinan kelompok pak Yahya ditinggal shalat dulu. Setelah selesai shalat ditengok ternyata pak Hasan sudah tidak ada.” (1/7).

Berbeda dengan Hasan Fauzi, kalau untuk bu Asfiyah, Purwoko mengetakan : “ Bu Aswiyah tidak kuat melakukan towaf, minta istirahat naik kursi roda. Ya tepaksa lepas dari kelompoknya. “
Menurut pengamatan wartawan media ini, memang benar sampai pukul 11.00 WAS yang sudah pulang ke Hotel hanya pak Hasan Faui, sedang bu Asfiyah belum.

Laporan Kontributor, Seputar Indonesia, MINA.
H MACHRADJI MACHFUD

 

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *