Teks foto : Nampak Wabup Gus Barra didampingi Kiai Adzim dan Kiai Masruchan (Ketua LP Ma’arif Kabupaten Mojokerto)
MOJOKERTO ~ Puncak rangkaian Hari Santri Nasional 2022, LP Ma’arif Kabupaten Mojokerto, menggelar LP Ma’arif Bersholawat doa untuk keselamatan bangsa dan negara, di Halaman Kantor PCNU pada hari Jum’at Malam (28/10/2022).
Kegiatan itu dihadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto Dr H Muhammad Al Barra Lc M Hum atau Gus Barra, Habib Hilmi Baroqbah (Malang), Habib Hasan Alaydrus, Habib Alwi Ba’abu, KH Ahmad Zamzuri, KH Adzim Alawy. Disamping itu, ribuan pemuda dan shaker mania membanjiri halaman Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto. Antusias tinggi sholawat ditunjukkan para millenial yang memang mendominasi giat LP Ma’arif Bersholawat.
Dalam sambutannya, KH Masruchan Ketua LP Ma’arif Kabupaten Mojokerto menyampaikan, terima kasih tak terhingga kepada semua yang hadir di majelis dalam rangka memperingati hari Santri serta peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Peringatan Hari santri sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad ini adalah suatu hal yang memang harus dilaksanakan, kalau mengaku sebagai santri. Ada dua hall yang melekat untuk dilaksanakan setiap tahun. Yaitu peringatan Maulid Nabi dan hari santri. Peringatan hari kelahiran nabi muhammad itu, sebagai pertolongan Allah Swt, supaya umatnya itu berakhlak berakhlakul karimah, seperti halnya santri yang termasuk golongannya orang-orang yang berakhlakul karimah. Rasulullah diutus Allah Swt, supaya umatnya tidak tersesat.
“Peringatan Hari santri ini adalah suatu contoh kita harus menghormati dari para pejuang-pejuang terdahulu kemerdekaan ini, saya yakin bahwa Indonesia negara kita ini adalah milik Santri. Sebab, lagu Ya Lal Wathon itu, sudah menyebutkan Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka tahun 1937. Ternyata, oleh Kyai Haji Wahab Hasbullah sebagai pengarangnya, saya yakin lagu yalal Wathon, bagian perjuangan para santri dan para ulama, dalam rangka untuk kemerdekaan,” kata KH Masruchan.
KH Adzim Alawy juga menyampaikan, bahwa santri mendapatkan anugerah dari pemerintahan Presiden Jokowi sejak tahun 2015, yang menetapkan 22 Oktober adalah Hari santri nasional. Inilah memang kontribusi dari para Kyai, ulama dan santri, pointnya pada tanggal 10 November melalui resolusi jihad yang dikobarkan oleh sadratus Syekh Kyai Haji Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama, maka ketika pemerintah sudah memberikan penghormatan hari santri nasional di tanggal 22 Oktober itu, otomatis sebagai Santri selalu menjaga persatuan untuk kejayaan santri.
“Tidak bisa kita pungkiri, sangat besar kontribusi Kyai dan ulama serta santri untuk pendirian negara tercinta Republik Indonesia. Maka, mulai awal insya Allah malam hari puncak peringatan Hari Santri Nasional 2022 ini, kita tutup dengan sholawatan, dengan tujuan untuk mengingat perjuangan para ulama, Kyai dan santri pada saat itu. Para santri era sekarang harus bisa meneruskan tongkat estafet kepemimpinan para beliau-beliau. Santri itu kan dari kata-kata San itu matahari, dan Tri adalah 3 santri adalah matahari 3 dalam artian di dalam jiwa seorang santri harus ada matahari Islam, ada matahari iman dan ada matahari Ikhsan,” terang Kiai Adzim panggilan akrabnya.
Sedangkan, Wabup Gus Barra merasa sangat senang dapat bersilaturahim dengan para kiai, ulama dan ribuan para millenial dan shaker mania yang menghadiri LP Ma’arif Bersholawat.
“Dalam rangka LP Ma’arif NU berselawat doa untuk keselamatan bangsa dan negara, mugi-mugi yang hadir diparingi kesehatan. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan melancarkan segala urusan dari yang hadir, serta di lapangkan rezekinya. Acara bersholawat doa untuk keselamatan bangsa dan negara ini merupakan acara yang sangat luar biasa sekali karena banyak sekali. Ini menunjukkan bahwasanya, masyarakat Kabupaten Mojokerto memiliki sisi akademik agama yang sangat luar biasa,” ungkap Gus Barra. (harie)