Pebayuran Bekasi – seputar indonesia.co.id – Tradisi pelepasan tiga dongdang dari tiga dusun menjadi momen paling meriah dalam pelaksanaan Hajat Bumi Desa Bantarjaya 2025 yang digelar pada Jumat (14/11/2025). Warga dari Dusun 1, Dusun 2, dan Dusun 3 tumpah ruah memenuhi jalan desa untuk mengiringi dongdang yang dihias hasil bumi sebagai simbol rasa syukur dan persatuan masyarakat.

Arak-arakan dongdang dimulai setelah acara seremonial siang hari. Setiap dusun mempersembahkan dongdang dengan ciri khas masing-masing, dihiasi palawija, hasil sawah, serta ornamen adat yang mencerminkan kekayaan budaya Desa Bantarjaya.
Kepala Desa Bantarjaya, Abu Jihad Ubaidillah, menyampaikan bahwa pelepasan dongdang merupakan penegasan nilai gotong royong yang telah diwariskan sejak dulu.
“Pelepasan dongdang adalah lambang syukur urang ka Gusti Nu Maha Kawasa. Lewat dongdang ieu, urang ngahiji, silih hormat, jeung ngajaga budaya karuhun supaya tetep hirup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Rangkaian Susunan Acara Hajat Bumi 2025
Hajat Bumi Desa Bantarjaya 2025 berlangsung seharian penuh, sesuai rundown resmi panitia:
07.00–11.00 WIB
Persiapan Panitia
12.30–14.30 WIB – Acara Seremonial
Sambutan Ketua Panitia (Pembukaan Hajat Bumi) – 10 menit
Ielakon Dalang Cilik Alif Khaidar Khoir (Juara 2 Nasional) – 1 jam
Doa Bersama Desa Bantarjaya untuk rasa syukur – 30 menit
Pelepasan Tiga Dongdang dari tiga dusun (Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3)
Prosesi ini menjadi inti acara siang hari, di mana warga berjalan bersama mengarak dongdang menuju titik kumpul di pusat desa.
19.00–20.00 WIB – Sesi Sambutan Malam
Sambutan Kepala Desa Bantarjaya – 10 menit
Sambutan Ketua BPD Desa Bantarjaya – 10 menit
Sambutan Ketua Panitia Hajat Bumi – 10 menit
Pemaparan bendahara umum mengenai hasil swadaya masyarakat -20 menit,
20.00–01.00 WIB-Pesta Rakyat
Wayang Golek sebagai hiburan inti yang menjadi puncak acara Hajat Bumi, kemeriahan yang Mengikat Kebersamaan.
Usai seluruh rangkaian acara, warga berkumpul menikmati pagelaran Wayang Golek hingga dini hari. Tradisi Hajat Bumi tahun ini dinilai sukses memperkuat rasa solidaritas, mempererat hubungan antarwarga, serta menjaga warisan budaya Sunda yang menjadi identitas Desa Bantarjaya.
(Ling)








