News  

Dishub, Disebut – Sebut Akan Mengambil Parkir Di PKL Malam Diseputaran Alun-Alun Kota Kraksaan

Foto Ilustrasi

Probolinggo , Perilaku oknum preman makin meresahkan para PKL yang mengintimedasi pedagang kaki lima disekitar Alun – Alun Kraksaan agar pungutan liar yang dilakukan oknum preman tersebut tidak cerita kepada orang lain, Selasa, 25/07/2023.

Menurut keterangan beberapa pedagang saat di tanya wartawan media Suaraiwp.com, dirinya mengatakan, Saya itu dari awal orangnya bupati pak Timbul disuruh agar di seputar alun-alun ini rame, setelah itu ada rumur, bahwa uangnya dari hasil penarikan di buat minum, jadi saya gak enak setelah itu saya bentuk pengurus, kan pernah saya dulu kasih surat undangan itu, tapi gagal, kamu tau, parkiran itu mau di ambil dishub, saya bilang jangan, cuman berapa sih, saya masih menutupi, Kalau tidak percaya saya telfon, jadi uang penarikan Rp 5.000 itu yang Rp 250 ribu itu saya kasih untuk petugas kebersihan agar malam Minggu bersih, untuk kerusakan seperti Las dan lain – lain, yang penting ada kwitansi, jadi kamu itu berhenti jangan jadi profokatir siapa beking kamu bawa kesaya, ayo, suruh temui pak Tebok biar jelas, saya di depan masjid ini, saya bersumpah, kalau saya biarkan ini buyar ini, hak demi Allah demi rasul, tapi saya kasihan, pak Timbul bilang, gimana nanti ini kalau gak ada saya, saya ini ajudannya pak Timbul, makanya saya disuruh bantu agar Alun – Alun ini rame, Kamu tau pak Sekda (Sekertaris Daerah) yang sekarang itu orangnya pak Timbul, Demi Allah demi Rasul semuga saya tidak dapat mukjizat umroh saya tidak tau apa, kamu tau, Ini mau diambil Dihub, tapi sama saya gak dikasih, kalau kamu jangan bersumpah, jangan, takut kamu berbohong, makanya kamu jangan jadi profokator, kalau mau jadi profokatir jangan jualan disini, Pungkas pedagang yang di intimedasi oleh beberapa gerombolan Preman di lokasi PKL alun – alun kota Kraksaan.

Peristiwa pungutan liar (Pungli) ini sangat di sayangkan oleh Jamaluddin, ketua organisasi IWP (Ikatan Wartawan Probolinggo) meskipun sempat di beritakan beberapa hari yang lalu terkait dugaan pungutan liar dari oknum preman yang mengaku pengurus PKL , sampai detik ini Pemerintah kecamatan atau pihak terkait masih terkesan cuci tangan dan terkesan mengabaikannya, terpantau dilokasi para preman tetap melakukan aksinya.

Kami berharap kepada pemerintah daerah (Pemdan) ataupun dinas terkait agar PKL malam dan Car Free Day di bubarkan agar praktek pungli tidak semakin merajalela, Pungkas Jamaluddin.

PLT Camat Kraksaan saat dihubungi awak media suaraiwp.com, dirinya membantah kalau pihak kecamatan membiarkan praktek pungki, namun dirinya juga meminta kepada awak media agar kekantor kecamatan untuk duduk bareng agar persoalan ini menemukan solusi.ujarnya.

Sementara itu, Ketua pengurus PKL menjelaskan bahwa, IWP akan dimintai pertanggung jawaban masalah preman, jadi pihak IWP akan bertemu pada hari sabtu untuk mengklirkan suatu masalah, hati – hati dengan ucapan kamu, Kalau belum tau persis kebenarannya ,jangan bilang preman, Ya ….kamu kan gak tau yang sebenarnya, Nanti ketemuan dengan saya, gimana di pendopo alon2,,, nanti mana yang benar mana yang salah,,,, Ucapan preman itu yg tak pantas di ucap oleh seorang media. Mirisnya mereka keberatan dengan penyebutan oknum Preman, berarti secara tidak langsung mereka mengakui perbuatan pungkinya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *