Seputarindonesia.co.id – Permandian wisata topejawa diduga tidak layak beroperasi karena tidak safety nya wahana prosotan dan tidak adanya perawatan yang baik hingga menyebabkan salah satu pengunjung wisata (wisatawan) mengalami kecelakaan yang membuat luka dibeberapa bagian tubuh.

 

 

Tempat wisata yang memungut biaya masuk Lima puluh ribu rupiah (50,000) Rp perorang juga diduga tidak menyediakan layana keselamatan dan layanan pertolongan pertama pada kecelakaan buat pengunjung yang mengalami kecelakaan.

Dugaan tidak safety pada permandian wisata topejawa terkuak disaat salah satu pengunjung mengalami kecelakaan yang sedang melakukan kunjungan rekreasi bersama keluarganya di permandian wisata topejawa, kabupaten takalar, Sulawesi Selatan Rabu 10 April 2024.

 

 

Menurut pengunjung permandian wisata topejawa bernama Rangga Warsita yang mengalami kecelakaan, “Saya mengalami kecelakaan kerena didalam perosotan water boom sudah karatan sehingga membuat luka dibeberapa bagian tubuh” ,ungkapnya.

 

 

Lanjut Rangga mengatakan, “Bahkan saya sampai kedinginan namun tidak satupun pihak pengelola permandian yang datang menolong hingga keluarga bersama warga dan diikuti oleh seorang yang mengaku pekerja wisata untuk membawa kerumah sakit RSUD Padjonga Daeng Ngalle yang ada di kabupaten Takalar” , tambahnya.

 

 

Kondisi korban (Rangga) saat ini dirumah sakit masih menunggu hasil ronsen dari dokter karena merasakan sakit dibagia tulang ekor. Menanggapi hal tersebut, awak media Seputarindonesia.co.id langsung melakukan konfirmasi kepada korban.

Adapun pernyataan korban saat dikonfirmasi, dirinya mengatakan,”Selain dari luka dibeberapa bagian tubuh, seluruh badan juga terasa sakit terutama bagian tulang ekor oleh karena itu jangankan berdiri, duduk saja sudah terasa sakit jadi saya cuma bisa tengkurap” , ujarnya.

 

 

Ditempat terpisah A Nasrun Daeng Tarank ketua Departemen Intelijen dan Investigasi dari Lembaga Investigasi Negara menegaskan, “kami harap dinas pariwisata melakukan audit dan segera memberikan sangsi melarang beroperasi atau menutup permandian wisata topejawa jika tidak dibenahi karena kami yakin akan menyebabkan adanya masyarakat menjadi korban berikutnya” ,tutupnya.

 

Kami telah mengkonfirmasi kepada pihak permandian topejawa namun hingga saat ini belum memberikan klarifikasi hingga berita ini tayang

(Red****

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *