Menu

Mode Gelap
Irjen TNI Lepas Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XX-V untuk Misi Perdamaian Di Kongo Proyek Bronjong & TPT Di Jalan Bojonggaling Bantargebang Dinas PU Kabupaten Sukabumi Tepat Sasaran Terungkap Oknum Kepala Desa Campakasari Diduga Memotong Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Tahun 2024, Demi Keuntungan Pribadi* Polsek Setu Ungkap Kasus Curanmor di SMPN 06 Setu dalam Waktu Kurang dari 48 Jam Dua Pelaku Ditangkap, Motor Curian Berhasil Diamankan Perkuat Kedekatan Dengan Masyarakat, Bhabinkamtibmas Desa Sukaragam Hadiri Acara Tahlilan Proyek Gedung PAUD Desa Sadartengah Tanpa Papan Nama, Abaikan UU KIP Diduga Proyek Siluman

BALI

Tolak Ukur Moderasi Beragama By Netti Herawati SE Jurnalis Duta Palestina Untuk Perdamaian

badge-check


					Tolak Ukur Moderasi Beragama By Netti Herawati SE Jurnalis Duta Palestina Untuk Perdamaian Perbesar

Bali Indonesia ~ Ada dua hal yang menjadi prinsip dan ciri moderasi beragama yang pada hakikatnya merupakan ajaran agama itu sendiri. Pertama adalah adil yakni harus melihat secara adil dua kutub yang ada dan kedua adalah berimbang dalam melihat persoalan yang ada. Artinya memahami teks harus sesuai dengan konteks, memahami konteks harus sesuai dengan teks.

Agama mengajarkan kasih dan sayang serta ikhlas yang hakiki. Kemudian apa yang menjadi parameter dan tolok ukur dari moderasi beragama sehingga bisa merangkul pemahaman ekstrem kembali ke posisi moderat dengan tidak menyingkirkan, menyalahkan, ataupun mengkafir-kafirkannya?

Jawabannya adalah kemanusiaan yang memang menjadi inti dari beragama itu sendiri.

Netti menjelaskan saat Ajang dunia iesf team Palestina menyematkan syal Palestina untuk dirinya,hal itu dibenarkan Abdul ujarnya via wa,jurnalis netti memang layak menerimanya karena saya diBali cuma satu ketemu perempuan muslim berprofesi jurnalis.
Jadi, jika ada orang yang memahami ajaran agama dan mengatasnamakan agama namun merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan, apalagi menghilangkannya, maka ini sudah dipastikan berlebih-lebihan.

Dalam konteks Indonesia, komitmen kebangsaan harus ditegaskan kembali karena bagaimanapun juga keutuhan bangsa yang menjadi tempat umat beragama mengartikulasikan agama harus senantiasa terjaga keamanan dan kedamaiannya. Tidak boleh atas nama agama merusak sendi-sendi kehidupan dan kedamaian berbangsa. Kedamaian dalam sebuah bangsa menjadi syarat dalam kenyamanan mengimplementasikan nilai-nilai agama.

Selain itu penting juga mengakomodasi ragam budaya lokal bangsa yang memiliki kekayaan khazanah dalam memahami agama. Seseorang harus senantiasa melihat budaya yang ada. Jika pun secara prinsip ada budaya yang bertentangan dengan inti pokok ajaran agama, maka harus melakukan pendekatan persuasif. Karena agama tidak bisa dibawakan dengan cara-cara kekerasan. (net*)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polsek Setu melaksanakan Pam Dan Monitoring RAKERNIS PTPS Pada Pemilu Kada 2024

22 November 2024 - 12:04 WIB

Dalam Menjaga Diwilayah Hukumnya Tetap Aman dan Kondusif,Polsek Tambelang Melaksanakan Patroli Dialogis

22 November 2024 - 08:25 WIB

Kapolsek Rawalumbu Pimpin Apel Pengamanan Aksi Unjuk Rasa Di KPUD Kota Bekasi

22 November 2024 - 07:42 WIB

Hari Jadi Humas Polri Ke-73, Kadiv Humas Beri Apresiasi Berangkatkan Personel Dan Media Ibadah Umroh

22 November 2024 - 06:25 WIB

Dalam Menjaga Kamtibmas Tetap Aman dan Kondusif Jelang Pilkada, Kapolsek Pebayuran Cex Gudang Logistik Tempat Penyimpanan Kota Surat Suara

22 November 2024 - 05:18 WIB

Trending di #BUDAYA