Teks foto : Nampak Gus Barra saat sebagai narasumber Dialog Kepemudaan Memperingati Sumpah Pemuda
MOJOKERTO ~ Momen Peringatan Sumpah Pemuda 2022 ini, Dr H Muhammad Al Barra Lc MHum Wakil Bupati Mojokertomengajak seluruh pemuda untuk berkarya dan berlomba-lomba mengukir sejarah serta prestasi disegala bidang.
Hal itu disampaikan Gus Barra sapaan akrabnya, saat diundang sebagai narasumber dalam Dialog Kepemudaan Memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang digelar oleh DPP PETANESIA di GOR Jetayu Kota Pekalongan Jalan Jetayu, Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan, Kamis Malam (27/10/2022).
Selain Gus Barra sebagai narasumber, Dialog Kepemudaan Memperingati Sumpah Pemuda. Banyak peserta 2000 massa terdiri dari unsur ormas, panitia juga mengundang Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E Dardak dan Gus Romzi Ahmad (Asisten Staf Khusus Presiden RI) sebagai narasumber.
Dalam penjelasannya, Gus Barra menerangkan bahwa, Sejarah panjang awal peringatan Sumpah Pemuda ini, berawal dari panjang salah satu tokoh politik etis yang bernama Theodor Van Deventer saat membuat satu desertasi atau makalah yang berisi mengenai politik etis dalam rangka memberikan balas jasa kepada penduduk-penduduk pribumi atas jajahan-jajahan yang pernah dilakukan oleh Belanda di Hindia Belanda. Pada tanggal 17 September tahun 1901, di mana setelah Wilhelmina naik tahta dinobatkan sebagai Ratu Belanda, kemudian membaca dan memahami tesis atau makalah dari Theodor Van Deventer. Ratu Wilhelna sangat tertarik dan kemudian ingin dikaji oleh ratu Belanda pada masa itu. Lalu, dia mengutus Theodor Van Deventer ke India Belanda terutama di Jawa dan Madura, terkait bekas wilayah jajahan yang pernah dilakukan oleh Belanda pada tahun 1904. Hasil investigasinya, telah ditemukan sesuatu yang sangat mengenaskan atas nasib pribumi yang terjadi di Jawa dan Madura, telah terjadi eksploitasi kemanusiaan yang luar biasa. Maka, Ratu Belanda menginstruksikan kepada Theater Van Deventer untuk datang ke Indonesia, dengan memberikan jalan politik balas budi kepada penduduk pribumi.
Akhirnya, tercetuslah 3 Trilogi tiga hal politik balas budi. Yaitu, pertama irigasi, kedua imigrasi dan ketiga edukasi. Irigasi ini yang kemudian untuk keberlangsungan kehidupan pertanian pengairan dan seterusnya. Imigrasi berkaitan dengan pemerintahan kependudukan. Ketiga adalah edukasi dari ketiga politik balas budi itu, kemudian munculah satu pemikiran, di mana kemudian Belanda memperbolehkan penduduk pribumi untuk bisa mengenyam pendidikan dan memperbolehkan kepada penduduk-penduduk pribumi untuk melakukan atau membuat satu organisasi perkumpulan. Maka pada tahun 1908 tercetuslah Perkumpulan Budi Utomo dan kemudian ada juga Serikat Islam.
Kemudian tahun 1908 dan tahun 1926 terjadi kongres pertama, kemudian 1928 mencetus Sumpah Pemuda dan tercetuslah bertumpah darah satu tumpah darah Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Berawal dari sinilah, kemudian muncul letupan-letupan nasionalisme tumbuh dari pemuda-pemuda Jong Java, Jong sulawesi dan seterusnya.
Waktu itu, penjajah Belanda telah mengeksploitasi habis-habisan pendidikan dengan tidak diberikan akses sama sekali. Kecuali, orang-orang tertentu atau orang-orang kaya yang bisa mengakses pendidikan di sekolah-sekolah Belanda. Akhirnya, kemudian muncullah gerakan-gerakan Pemuda untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Soekarno dengan gerakannya mampu memerdekakan Indonesia.
Adapun tantangan Pemuda sekarang ada tiga hal, yang pertama adalah materialisme dan hedonisme materialisme yang kemudian menghasilkan hedonisme dari hedonisme kemudian menghasilkan pergaulan bebas. Hal ini yang kemudian menjadi PR bersama, di mana sekarang akses untuk informasi keterbukaan informasi sangat bisa diakses dengan mudah. Kedua adalah terkait dengan etos kerja para pemuda sekarang ini, yang dihadapkan bagaimana sekuat apa etos kerja para pemuda pada masa sekarang. Bagaimana menciptakan atau bagaimana menumbuhkan etos kerja yang luar biasa. Kepada para pemuda sekarang menjadi PR bersama, karena pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang luar biasa di mana umur produktif bekerja pada masa pada tahun 2045 lebih banyak daripada umur yang tidak produktif.
Menjadi berkah bagi Indonesia dan bisa juga menjadi malapetaka ketika kemudian para pemuda tidak mempersiapkan dirinya dengan etos kerja yang luar biasa. Sehingga kemudian mampu bertanding atau mampu bersanding dengan kehidupan tantangan yang luar biasa yang dihadapi para pemuda.
Para pemuda harus andil dalam partisipasi terhadap politik. Supaya para pemuda dapat menangkal atau memberantas hadirnya para politikus kotor. Maka, para pemuda harus memiliki peran aktif di dalam perpolitikan sebagai sumbangsih untuk bangsa dan negaranya.
“Ada ungkapan yang luar biasa yang disampaikan oleh Muhammad Al Fatih sang penakluk penakluk konstantinopel pada waktu itu, dia berumur berumur kurang lebih 12 tahun, dia diberikan mandat kekuasaan oleh orang tuanya Sultan Murad 2, yang ingin pensiun lebih awal. Kemudian kekuasaan itu diberikan kepada Muhammad Al Fatih. Awal dia menjabat sebagai sultan, mengumpulkan menteri-menterinya, termasuk Perdana Menteri. Dihadapan mereka, Muhammad Al Fatih bersumpah untuk menaklukkan Konstantinopel. Beberapa pejabat meragukan atau meremehkan kemampuannya, dianggap masih kecil.
Dengan tegas al fatih menuding dan mengucap balik ke para menterinya, bila para menteri ku tidak mampu mewujudkan cita-citaku, akan aku ganti semua menteri-menteri ini. Sejarah itu bukan milik para pecundang.
“Untuk itu, para pemuda sekarang harus mampu mengukir sejarah dan membuat sejarahnya sendiri. Saya mengucapkan selamat untuk Petanesia yang ke-17, semoga selalu Jaya dan berkarya untuk Indonesia. Saya juga memberikan apresiasinya kepada para pemuda dan pelajar yang memiliki prestasi disegala bidang.Teruslah berkarya dan mengukir sejarah dan prestasi,” jelas Gus Barra.(Red)