Jakarta – seputar indonesia.co.id – Korelasi genetika antara bangsa Indonesia dan China dapat dipahami melalui studi genetika populasi, yang melihat bagaimana variasi genetik tersebar di berbagai populasi di dunia. Meskipun kedua bangsa ini memiliki perbedaan budaya dan sejarah yang signifikan, secara genetik, ada beberapa hubungan yang dapat ditemukan, Senin (1/9/2025).
Secara umum, orang-orang Indonesia dan China termasuk dalam kelompok besar populasi Asia Timur dan Asia Tenggara. Beberapa studi genetika menunjukkan bahwa ada hubungan genetik yang lebih dekat antara populasi yang tinggal di Asia Timur (seperti China) dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dibandingkan dengan populasi dari benua lain.
Secara antropologis, sebagian besar orang Indonesia dan China termasuk dalam kelompok ras Mongoloid. Populasi ini memiliki pola distribusi genetik tertentu yang lebih banyak ditemukan di Asia Timur dan Asia Tenggara, meskipun dengan variasi yang lebih besar di masing-masing wilayah.
Berdasarkan bukti arkeologis dan studi genetika, diyakini bahwa migrasi manusia pertama kali keluar dari Afrika menuju Asia terjadi sekitar 60.000 hingga 70.000 tahun yang lalu. Setelah itu, manusia purba menyebar ke berbagai wilayah di Asia.
Salah satu teori yang diterima adalah bahwa nenek moyang orang Indonesia dan China berasal dari migrasi yang sama, meskipun jalur dan waktu migrasi mereka berbeda. Orang Indonesia, yang sebagian besar berasal dari kelompok Austronesia, kemungkinan besar bermigrasi ke wilayah ini sekitar 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu. Sedangkan, di China, kelompok Han yang dominan memiliki sejarah yang lebih panjang di wilayah tersebut.
Studi genetika modern, termasuk analisis haplogroup mitokondria dan Y-chromosome, dapat menunjukkan hubungan genetik antara populasi Indonesia dan China. Beberapa haplogroup mitokondria yang ditemukan pada orang Indonesia juga ditemukan pada orang China, terutama yang tinggal di wilayah selatan China. Haplogroup ini menunjukkan migrasi manusia yang terjadi ribuan tahun yang lalu.
Pada sisi laki-laki, analisis Y-chromosome juga menunjukkan adanya hubungan antara populasi Indonesia dan China. Beberapa penanda genetik ditemukan pada kedua populasi ini, yang mengindikasikan adanya hubungan leluhur yang lebih jauh.
Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman genetik yang sangat tinggi, berkat keberagaman etnis dan suku bangsa yang ada di sana. Dalam konteks ini, terdapat variasi genetik yang lebih besar di Indonesia dibandingkan dengan China, karena Indonesia dihuni oleh banyak kelompok etnis dan budaya yang berbeda.
Selain migrasi awal, pengaruh sejarah juga berperan. Misalnya, pada periode kerajaan-kerajaan di Indonesia, terutama pada masa kerajaan Majapahit, ada hubungan perdagangan dan pertukaran budaya dengan China. Ini bisa saja mempengaruhi genetik beberapa kelompok di Indonesia, meskipun pengaruhnya lebih pada aspek budaya dan sosial dibandingkan genetik.
Meskipun ada kesamaan genetik antara orang Indonesia dan China, ada juga perbedaan yang jelas. Genetika orang China, terutama yang tinggal di wilayah utara, cenderung memiliki variasi yang lebih besar dalam hal ketahanan terhadap iklim dingin dan adaptasi terhadap makanan tertentu (seperti fermentasi), sementara orang Indonesia lebih cenderung menunjukkan adaptasi terhadap iklim tropis dan pola makan yang berbeda.
Jadi secara keseluruhan, ada korelasi genetik antara bangsa Indonesia dan China, meskipun tingkat kedekatannya lebih terlihat dalam kelompok Asia Timur dan Asia Tenggara secara umum. Namun, perbedaan yang signifikan juga ada, terutama dalam hal keragaman genetik yang sangat tinggi di Indonesia akibat perbedaan etnis dan sejarah migrasi yang kompleks.
(Red)