BKKBN Dan Mitra Kerja Gencar Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting Di Jakarta.

Teks foto : Usai kegiatan sosialisasi, dilakukan sesi foto bersama peserta sosialisasi dengan para narasumber.

JAKARTA ~ BKKBN terus tancap gas melakukan sosialisasi program percepatan penurunan stunting diseluruh wilayah indonesia. Kali ini, bersama Mitra Kerja dari Komisi IX DPR RI, BKKBN menggelar sosialisasi penurunan stunting di Gedung Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Jalan Kramat Raya No 45, RT 3/RW 4, Kramat Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakart, 23 Januari 2024.

Kegiatan itu dihadiri ratusan peserta sosialisasi, serta beberapa narasumber, yaitu Dr Hj Kurniasih Mufidayati MSi anggota Komisi IX DPR RI dan Ir Mila Rahmawati MS Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, dilanjutkan pemaparan oleh Kurniasih Mufidayati, ia mengajak semua peserta sosialisasi dan masyarakat untuk bersama sama menanggulangi dan menekan angka stunting. Sebab, stunting merupakan persoalan yang harus diatasi semua pihak. Tidak boleh menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah saja.

Ia juga menghimbau kepada para orang tua untuk memastikan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Yakni 9 bulan saat mengandung dan dua tahun pertama setelah kelahiran. Perlu diperhatikan juga, untuk ibu hamil maupun ibu menyusui harus peduli dengan gizi yang cukup dan baik saat kehamilan dan dua tahun pertama. Karena, dapat menjadikan anak-anak yang lahir dan tumbuh berkembang dengan baik dan sehat.

“Peran ibu hamil maupun para orang tua sangat dibutuhkan, dalam memberikan azupan gizi saat di kandungan dan setelah melahirkan. Disamping peran ibu, peran ayah sangat besar untuk memastikan gizi saat kehamilan dan dua tahun pertama setelah kelahiran. Terapkanlah juga, pola hidup bersih dan sehat,” jelas Kurniasih didepan ratusan peserta sosialisasi.

Sementara itu, Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Mila Rahmawati menerangkan, bahwa dalam rangka percepatan penurunan stunting, BKKBN telah memiliki program kelas ibu hamil untuk persiapan kelahiran, seperti memberikan pelatihan senam, supaya nantinya ASI lancar dan sehat serta makanan bergizi yang bisa dikonsumsi. Memperhatikan azupan makanan mengandung protein hewani dan sayuran sehat, aga ibu dan anaknya dapat terjaga kesehatannya.

“Pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bagi bayi. ASI menjadi sangat eksklusif yang dibutuhkan anak. Disamping itu, peran para kader dan penyuluh KB menjadi ujung tombak dalam melaksanakan penguatan keluarga, untuk memantau mulai dari calon pengantin sampai masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni sejak masa kehamilan hingga usia bayi dua tahun,” terangnya, 23 Januari 2024. (*red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *