Beranda » Laporan Kegiatan Jama’ah Haji Indonesia Langsung Dari Tanah Suci Mekkah (17)
Keterangan foto : Pasar Kaget di Rawdha Mekah Saudi Arabia. (14).
Jum’at, 14 Juli 2023 23.50 WIB

Di Pasar Kaget Mekkah Satu Kantong Plastik Onde-Onde Isi 3 Biji Harga 5 Real

Mekkah – Pagi itu sehabis shalat Subuh berjamaah di Mushola Hotel Rawdat Al-Tawhed kawasan daerah tempat kontributor media ini menginap. Berangkat ke pasar Kaget/pasar Dadakan/Pasar Krempyeng yang adanya ketika musim haji saja, untuk melihat dari dekat kondisi pasar tersebut.

Berdasarkan pantauan dilapangan setiap paginya pasar tersebut yang jaraknya hanya 200 m Selatan hotel menempati lokasi sebuah pertigaan, dipenuhi para jamaah haji Indonesia yang berebut membeli makanan yang dijajakan.

Ada nasi putih, Nasi putih dengan ikannya, Sayur Lodeh, Asem, Bening, Krupuk, Peyek, telur matang, kacang hijau, bakso, bubur sruntul, gorengan dadar jagung, ote-ote, onde-onde, donat, kucur, kurma, anggur, semangka, kurma muda, baju, serban, tas, jubah, daster, cincin, gelang, kalung, tasbeh, dompet dan lain-lainnya.

Diketahui ternyata harga makanan di Mekkah termasuk kategori mahah. Satu kantong plastic Onede-Onde isi 3 biji harganya 5 real yang setara dengan Rp. 20.000,-, juga donat 3 biji 5 reaal, nasi purih 5 real, nasi putih dengan lauk pindang atau telur 10 real, kacang hijau 5 real satu mangkok plastik, juga bakso 5 real, Krupuk dua plastic 5 real, Lodeh 2 satu plastic 5 real sepertinya serba 5 real termasuk kentang 3 biji juga 5 real.

Pengunjung pasar dadakan itu pagi kali ini tidak begitu banyak, oleh karena sudah banyak yang pulang ke Tanah Air Indonesia. Hotel-hotel disebelah hotel Rawdat Al-Tawhed sudah banyak yang kosong telah ditinggal penghuninya. Hari ini sekitar 1300 jamaah Haji Debarkasi Surabaya Kloter SUB 25, SUB 26 dan SUB 27 pulang ke tanah air.

Saat kami masih berada disitu, tiba-tiba ada empat orang turun dari mobil pickup. Melihat itu para pedagang berlari ketakutan sambil membawa dangangannya menyelamatkan diri. Petugas itu berpakaian preman pakai jubah putih dan pakai serban merah, terlihat tidak represif hanya meminta para pedagang bubar. Rupanya ada obrakan ( penertiban ). Beberapa dagangan yang ditinggal penjualnya dinaikkan ke pickup, juga sebuah kotak plastik berisi dagangan kue dirampas. Penjualnya sempat memohon untuk diminta kembali. Akan tetapi tidak dikabulkan petugas. Sebentar kemudian petugas pemerintah Mekah sepertinya bagian Keamanan dan ketertiban bergegas meninggalkan pasar. Dan para pedagang kembali lagi ketempatnya menjual dagangannya.

Kami mewawancarai seorang pengusaha yang datang berjualan dipasar itu, ditemani oleh istri dan kemenakannya. “Bapak nama siapa”, tanya kami. “Faisol pak”, jawabnya. “Kami sudah mukim di Mekah ini sekitar 20 tahun”, sambung Faisol. Lebih jauh Faisal (43th) menyampaikan bahwa dia bersama istrinya Ruba di Mekah saat ini bersama dua anaknya bernama Rufiani (6 th) dan Reihan (19 th) menempati sebuah apartemen sekitar 5 km dari pasar. Dua anaknya yang lain tinggal di desana Torjun, Sampang, Madura. Mengaku menyewa apartemen itu sebesar 25.000 real pertahunnya. Pergi pulang pakai mobil sedan merk Toyota. Kelihatan mas Faisol sudah sukses sepertinya. Kemenakannya bernama Nuris ( 20 th ) baru tiga tahun di Mekah Saudi Arabia.

Laporan Kegiatan Jama’ah Haji Indonesia Langsung Dari Tanah Suci Mekkah.

Kotributor seputarindonesia.co.id H MACHRADJI MACHFUD.

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *