Beranda ยป LOUNCHING DAN SOSIALISASI PROGRAM INOVASI KESEHATAN UPTD PUSKESMAS LAMBUNU 2 DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING.
IMG-20220923-WA0037

UPTD Puskesmas Lambunu 2 Menggelar Kegiatan Lounching Program Inovasi Kesehatan Pada Hari Rabu, 21/09/2022 Pukul 09.00 s.d 12.00 Wita, Bertempat di Pendopo Kecamatan Bolano Lambunu. Acara ini dihadiri oleh Jajaran Forkompincam, yaitu Camat, Sekcam, Kepala Seksi Pemerintah Kecamatan, Kepala UPTD Dinas Jawatan, Koordinator PLKB, Kepala KUA, Kapolsek, Seluruh Kepala Desa dan Penanggung Jawab Program Esensial di Puskesmas.
Agenda pada kegiatan ini adalah Paparan atau Sosialisasi Inovasi Puskesmas yang disampaikan oleh Kepala Uptd Puskesmas Lambunu 2,

Wawan Akibu, S.Kep.,Ns. Yang dilanjutkan dengan acara inti yakni pengukuhan dan Penandatanganan Dukungan Inovasi BESOK CATATANMU ITU PENTING (Bersama Sektoral Cegah Atasi Tumbuh Kembang Anak Melalui Update Informasi Terpadu Untuk Pencegahan Stunting) dan STOP SELINGKUH (Sistem Terpadu Optimalisasi Perkawinan dengan Sertifikat Layak Nikah dan Kesiapan Untuk Hamil). sebelum Penandatanganan Dukungan tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Lambunu 2, Menyampaikan bahwa adanya inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat khususnya dalam upaya *Pencegahan Stunting* yang berada di Wilayah Kecamatan Bolano Lambunu.

Pada Kegiatan Inovasi Pertama tentunya mengarahkan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan (Tumbang) anak usia balita harus selalu menjadi sasaran dan perhatian bersama lintas sektoral dan stakeholder, untuk senantiasa mengajak para orang tua yg memiliki anak balita agar wajib membawa selalu anaknya ke posyandu untuk memantau tumbuh kembang kesehatan anak balitanya dan status gizi secara dini. Dan ini menjadi upaya komunikasi, koordinasi terpadu dan terupdate informasi serta tindak lanjut bersama, jika terdapat orang tua yang menolak /in kooperatif terhadap kesehatan bayi balitanya yang jarang terpantau status gizinya di fasiltas pelayanan kesehatan dan posyandu di desa sebagai output capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Di Puskesmas dapat meningkat. Ujarnya.

Sementara pada program inovasi keduanya, lebih menekankan pada upaya pencegahan kejadian pernikahan dini atau dibawah umur serta calon ibu hamil yg belum layak atau belum menjadi syarat kesiapan dari ibu tersebut untuk hamil. Inovasi ini harus dikuatkan dengan komitmen dari lintas sektoral khususnya, Kepala KUA (yang menentukan syarat usia perkawinan dan syarat terbitnya akte nikah) Kepala Desa (Berkaitan dengan domisili dan NIK sebagai syarat Indentitas dalam Jaminan Kesehatan dll.) dan Kepala Puskesmas (Melakukan tahapan Screening

Kesehatan dan KIE /Konseling Infromasi dan Edukasi dari Program Kesehatan Di Puskesmas yang mendukung kesehatan bagi calon ibu hamil tersebut), Jika memenuhi syarat dari ketentuan dan komitmen diatas, maka pasangan calon pengantin berhak mendapatkan sertifikat tersebut, dengan harapan agar 1000 HPK bagi calon ibu hamil dan anak yang dikandungnya selalu sehat dan lahir menjadi anak yang terhindar dari indikasi stunting.

Keberhasilan Program Inovasi Kesehatan dan Upaya Pencegahan Stunting diatas, harus didukung dengan Komitmen Bersama melalui Pembagian Peran dari seluruh Lintas Sektoral yang berada di Wilayah Kecamatan Bolano Lambunu, tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *