MOJOKERTO ~ Pelantikan Dr H Muhammad Al-Barra Lc MHum (Gus Barra) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Pencinta Tanah Air Indonesia, (DPC Petanesia) Kabupaten Mojokerto periode 2022-2027 digelar di Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC), Desa Bendungan Jati, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat malam, (15/7/2022).
Turut hadir di acara pelantikan Ayni Zurhro, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ketua MUI Kabupaten Mojokerto, Suwandi Ketua DPD Partai Nasdem, Anggota Partai Gerindra, Anggota Partai PPP, Sekretaris DPW Petanesia Jawa Timur, Muslimat, Fathayat, Ansor, sejumlah pejabat Forkopimca serta sejumlah perwakilan organisasi sosial dan keagamaan di Kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutannya Gus Barra menyampaikan, organisasi Petanesia merupakan organisasi yang bertujuan meningkatkan kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Selalu berkomitmen membantu menjaga dan memelihara keutuhan elemen masyarakat baik Suku, Ras, Budaya dan Agama. Gus Barra juga merencanakan sejumlah program kegiatan yang akan dijalankan diantaranya memberikan pendidikan wawasan kebangsaan bagi Generasi Muda khususnya di Kabupaten Mojokerto.
“Pengurus DPC Petanesia Kabupaten Mojokerto yang terdiri dari beragam kalangan baik dari politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktifis sosial, Budaya hingga ekonomi diharapkan dapat sebagai menjadi tonggak penjaga toleransi dari keberagamaan untuk persatuan dan kesatuan dalam kerangka NKRI. Serta, selalu bisa berkontribusi dalam membangkitkan rasa cinta tanah air dan menggalang persatuan mewujudkan Indonesia aman dan tertib,” ungkap Wakil Bupati Mojokerto.
Gus Barra yang juga Putra dari pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA, ini juga menjelaskan bahwa dalam menjalankan program program kerjanya, DPC Petanisia Kabupaten Mojokerto akan selalu bekerjasama dengan Organisasi Masyarakat dan TNI/Polri dalam mencintai tanah air dan bangsa, untuk keutuhan NKRI. Menurutnya, Petanesia selalu mengajak seluruh Masyarakat di seluruh Wilayah ini, untuk bersinergi menjadi tonggak penjaga toleransi dan keberagamaan yang telah diwariskan para Leluhur.
Selanjutnya Gus Barra menegaskan bahwa Petanesia bisa mencontoh gaya kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khatab yang sangat mencintai Rakyat dan negerinya. Khalifah Umar hampir tiap malam berkeliling ke pelosok-pelosok wilayahnya. Suatu malam tanpa sengaja Khalifah Umar mendengar ucapan dan rintihan pedih seorang ibu yang sedang memasak batu untuk anaknya yang kelaparan. Khalifah Umar lantas sedih dan menangis. Lalu, ia bergegas mengambil makanan dari Baitul Mal dan dipikulnya sendiri menuju rumah ibu tersebut dan memohon maaf atas kekhilafannya.
“Begitulah performa pemimpin yang telah dijamin masuk surga, tetapi kecintaannya terhadap tanah air dan pelayanannya kepada umat atau rakyatnya sungguh luar biasa,” pungkas Gus Barra. (har)