Setu Bekasi – seputar indonesia.co.id – Pembangunan Jembatan Gantung Manggala yang melintasi Sungai Cikarang Dua di Kampung Bojong, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, terus dikebut. Jembatan ini dinilai sangat vital untuk menunjang mobilisasi serta penyeberangan anak sekolah dan masyarakat antarwilayah.
Pada Senin (29/12/2025), Komandan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Letkol Arh Sabdho Aji Wibowo, M.Han, bersama jajaran perwira Kodim mengikuti kegiatan video conference (vicon) yang dipimpin Aster Kasad, sesuai Surat Telegram Kasad Nomor ST/4597/2025 tanggal 9 Desember 2025 tentang pelaksanaan pembangunan jembatan gantung desa/kampung.
Usai mengikuti vicon, Dandim 0509/Kabupaten Bekasi meninjau langsung progres pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, dengan Desa Jaya Sampurna, Kecamatan Serang Baru. Kegiatan tersebut turut dihadiri para Danramil jajaran, Pasi Kodim, kepala desa setempat, unsur karang taruna, Babinsa, serta masyarakat sekitar.
Di lokasi, Letkol Arh Sabdho Aji Wibowo menyampaikan bahwa pembangunan jembatan gantung ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI dalam membantu kesulitan masyarakat, khususnya dalam menyediakan akses penyeberangan yang aman dan layak.
“Jembatan gantung ini dibangun untuk menjawab kebutuhan masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan warga yang setiap hari harus menyeberangi sungai. Dengan adanya jembatan ini, aktivitas masyarakat akan lebih aman dan lancar,” ujar Dandim.
Dandim juga menegaskan pentingnya faktor keselamatan selama proses pengerjaan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu serta medan yang cukup menantang.
“Saya berpesan kepada seluruh personel dan masyarakat yang terlibat agar tetap mengutamakan keselamatan kerja, memperhatikan kondisi cuaca, dan menjaga koordinasi di lapangan,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Peltu Hendro Koramil 06 Setu di lapangan, jembatan gantung Manggala memiliki panjang sekitar 80 meter, lebar 1,2 meter, dengan lebar sungai mencapai 50 meter. Hingga saat ini, progres pengerjaan telah mencapai sekitar 15 persen, dengan kegiatan meliputi pembongkaran papan lama, pengeboran besi palang, penarikan seling utama, serta pengecatan papan dan gapura.
Meski demikian, sejumlah hambatan masih ditemui, di antaranya curah hujan pada sore hari, medan yang licin, serta debit air Sungai Cikarang Dua yang meningkat akibat banjir kiriman dari wilayah Bogor.
Dandim berharap, setelah selesai dibangun, jembatan gantung tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan dijaga bersama agar memiliki usia pakai yang panjang.
“Kami berharap jembatan ini nantinya benar-benar dirawat dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” pungkasnya.
Pembangunan jembatan gantung ini merupakan tindak lanjut dari Surat Telegram Panglima TNI Nomor ST/1217/2025 tanggal 3 Desember 2025 tentang rapat koordinasi kesiapan pembangunan jembatan gantung desa/kampung, sebagai upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Tokoh masyarakat Kampung Bojong, Oman, saat di wawancarai oleh awak media mengatakan jembatan gantung tersebut sudah lama diimpikan oleh warga karena sangat dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari, baik untuk bekerja, sekolah maupun keperluan sosial lainnya.
“Jembatan ini penghubung utama Kampung Bojong Desa Kertarahayu Kecamatan Setu dengan Desa Jayasampurna Kecamatan Serang Baru Sudah lama menjadi impian warga karna jembatan tersebut sudah tua dan mulai rapuh, masyarakat berharap ada perbaikan demi keselamatan bersama,” Ujar Oman, sambil berkaca-kaca.
(Pendim 0509 Kabupaten Bekasi)
(Ling)








