Teks foto : Saat Sesi Foto Bersama
Jakarta Barat.- Dalam rangka untuk percepatan program penurunan stunting, Kemendukbangga bersama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI gencar sosialisasi program Bangga Kencana di DKI Jakarta
Menjelang akhir tahun ini, Kemendukbangga menggandeng mitra kerja melaksanakan sosialisasi program Bangga Kencana di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Kota Adm. Jakarta Barat, Rabu 3 Desember 2025
Selain diikuti ratusan peserta, sosialisasi itu menghadirkan beberapa narasumber untuk menyampaikan materi. Yaitu, Efalina Gultom (Tenaga Ahli DPR RI ) mewakili Charles Honoris Ketua Komisi IX DPR RI, Anita Rachmawati ( Ketua Subkel Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan KB Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta), serta Syamsul SE (Penata KKB Ahli Madya Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB. Diteruskan dengan ucapan selamat datang dari pihak tuan rumah. “Kami sangat besyukur dan berterima kasih kepada Bapak Charles Honoris dan Kemendukbangga/BKKBN yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini di wilayah kecamatan tambora.
Semoga masyarakat dapat memahami materi materi yang akan disampaikan oleh para narasumber. Sehingga, bisa ikut serta secara langsung dalam membantu setiap program yang sudah dicanangkan oleh kemendukbangga demi menciptakan lingkungan yang berkualitas dan bebas dari stunting,” kata Pangestu Aji Swandhanu (Camat Tambora )
Selanjutnya, penyampaian paparan materi oleh Efalina Gultom, dalam penjelasannya bahwa pentingnya sosialisasi program Bangga Kencana dalam menciptakan keluarga yang sehat dan berkualitas, untuk mendukung pencegahan stunting.
“Saya mewakili Bapak Charles Honoris, menyampaikan permohonan maaf dari beliau, karena tidak dapat hadir pada acara ini, dan Bapak Charles Honoris berpesan, semoga setelah diselenggarakan acara ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, agar berperan serta dan dapat mengambil langkah Langkah yang tepat untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan berkualitas,” jelasnya.
Sementara itu, Syamsul SE menerangkan tentang Kemendukbangga yang sebelumnya dikenal sebagai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), memiliki peran strategis dalam mengelola perkembangan kependudukan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia. Diantaranya program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN, merupakan strategi cepat wujudkan Keluarga Sejahtera.
Menurutnya, dari dinamika permasalahan keluarga yang kompleks, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program strategis. Salah satu program yang tengah menjadi sorotan adalah Quick Win dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga /BKKBN.
“Program ini merupakan strategi percepatan untuk mencapai target pembangunan keluarga yang berkualitas, dengan pendekatan yang lebih efektif dan efisien.
Diantara program dari quick win tersebut adalah Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI ). Dimana, kehadiran ayah dalam pengasuhan anak memiliki peran penting dalam perkembangan emosional dan sosial anak. Persepsi bahwa peran ayah sebatas mencari nafkah dan tanggung jawab pengasuhan sepenuhnya pada ibu, menjadi salah satu penyebab minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan,” terangnya.
Sedangkan, Anita Rachmawati menyampaikan bahwa program PPAPP menyentuh seluruh siklus kehidupan manusia, dari lahir hingga usia tua.
Adapun Program Pembinaan Keluarga yang Wajib Dimanfaatkan antara lain BKB (Bina Keluarga Balita). Membantu orang tua membentuk tumbuh kembang balita yang optimal melalui pola asuh positif. Lalu, BKR (Bina Keluarga Remaja) yakni meningkatkan keterampilan orang tua agar lebih peka, komunikatif, dan mampu menjadi tempat curhat terbaik bagi remaja.
Kemudian BKL (Bina Keluarga Lansia) yakni mencegah depresi lansia melalui kegiatan produktif dan lingkungan keluarga yang suportif. Dan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) yakni Ekskul sekolah yang menjadi ruang aman bagi remaja untuk berbagi, belajar, dan menghindari pergaulan bebas.
“Selain itu, edukasi 4T untuk ibu melahirkan menjadi pengingat penting, Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat jarak kehamilan, dan Terlalu banyak. Untuk memudahkan pemantauan nutrisi, tersedia juga situs PUSPA sebagai pusat kontrol gizi lbu dan Anak,” urainya.(rh)








