Oleh : Dede Farhan Aulawi
Jakarta – seputar Indonesia.co.id – Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang bertujuan untuk menjadi penyeimbang ekonomi Barat di dunia. Blok ini memiliki PDB kolektif yang signifikan, bahkan melampaui G7, dan mendominasi produksi serta ekspor minyak mentah global dan bahan baku strategis. BRICS juga bertujuan mengurangi dominasi dolar AS dan memperkuat kerja sama ekonomi antar negara berkembang, terutama dalam pengembangan infrastruktur, energi hijau, dan ketahanan pangan global. Inilah yang menjadi pokok dari platform ideologi ekonomi BRICS, Selasa (16/9/2025).
Ideologi ekonomi BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa) bukanlah ideologi tunggal, melainkan merupakan gabungan pendekatan ekonomi dari lima negara dengan karakteristik dan sistem ekonomi yang berbeda-beda, tetapi memiliki kesamaan dalam beberapa prinsip utama, yaitu meskipun berbeda-beda secara sistem politik dan ekonomi, negara-negara BRICS memiliki kesamaan ideologi ekonomi dalam beberapa hal, yaitu :
Pertama, Multilateralisme & Anti-hegemoni Barat
– Menolak dominasi ekonomi dan politik oleh negara-negara Barat (khususnya AS dan Uni Eropa).
– Mendorong tatanan dunia multipolar dalam ekonomi dan geopolitik.
– Menantang institusi Bretton Woods (IMF, Bank Dunia) dengan membentuk lembaga sendiri seperti New Development Bank (NDB).
Kedua, Pembangunan Berbasis Negara (State-led Development)
– Negara tetap memainkan peran strategis dalam ekonomi, terutama di sektor-sektor penting seperti energi, keuangan, dan infrastruktur.
– Tidak murni liberalisme pasar karena ada kontrol dan intervensi negara.
Ketiga, Kemandirian Ekonomi (Economic Sovereignty)
– Mendorong penguatan ekonomi nasional dan tidak tergantung pada Barat.
– Mendorong kerja sama selatan-selatan (Global South) dan regionalisme.
Keempat, Inklusi dan Pembangunan Berkelanjutan
– Fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan berkelanjutan.
– Tidak hanya mengejar pertumbuhan GDP, tapi juga transformasi sosial.
Contoh konkret adalah berdirinya New Development Bank (NDB). Didirikan oleh BRICS sebagai alternatif dari IMF dan Bank Dunia. Fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang. Disamping juga melambangkan ideologi yaitu anti-hegemoni Barat, kerja sama Global South, dan kedaulatan ekonomi. Jadi Ideologi Ekonomi BRICS adalah Pragmatis Nasionalis Kolektif.
Meskipun berbeda-beda, negara-negara BRICS menganut :
– Pragmatisme ekonomi, yaitu memilih kebijakan yang menguntungkan pembangunan nasional, bukan ideologi ideologis semata.
– Nasionalisme ekonomi, yaitu menjaga kedaulatan ekonomi dan kepentingan nasional.
– Kolaborasi global non-Barat dengan membangun kekuatan bersama sebagai penyeimbang dominasi ekonomi Barat.
(Red)