Oleh : Dede Farhan Aulawi
Jakarta – seputar indonesia.co.id – Dalam beberapa literasi media, mulai bermunculan istilah ‘PRABOWONOMICS’. Mungkin ada sebagian masyarakat yang belum paham apa yang dimaksud Prabowonomics tersebut. Untuk itu ada baiknya untuk memberi penjelasan agar bisa dipahami oleh masyarakat luas agar bisa dipahami secara positif. Prabowonomics adalah istilah yang merujuk pada filosofi dan kebijakan ekonomi yang diusung oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Intinya, ini adalah visi ekonomi yang menggabungkan nasionalisme, kemandirian, dan populisme yang berorientasi pada rakyat dan menekankan peran negara dalam pembangunan ekonomi, Jumat (5/9/2025).
Adapun point – point penting terkait hal ini adalah :
1. Nasionalisme & Kemandirian Ekonomi. Prabowonomics menekankan pengurangan ketergantungan impor, baik pangan, energi, maupun bahan mentah, dan lebih fokus pada produksi dalam negeri, hilirisasi, serta industrialisasi. Tujuannya: kekuatan ekonomi dan kedaulatan nasional .
2. Swasembada Pangan, Energi, & Air. Presiden Prabowo menargetkan Indonesia untuk menjadi mandiri dalam pangan dan energi, dengan program-program seperti peningkatan infrastruktur pertanian, subsidi tepat sasaran, serta percepatan transisi ke energi terbarukan .
3. Populisme & Kesejahteraan Sosial. Prabowonomics menekankan program sosial seperti pembayaran subsidi langsung, program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah sampai ibu hamil, dukungan untuk petani, nelayan, UMKM, dan perluasan infrastruktur publik. Semua bertujuan untuk mengangkat kesejahteraan rakyat .
4. Peran Negara & SOE (State‑led Industrialization). Negara didorong menjadi pelaku aktif dalam pembangunan ekonomi, melalui reformasi pajak, efisiensi anggaran, serta dukungan terhadap BUMN lewat instrumen seperti sovereign wealth fund : Danantara .
5. Efisiensi Anggaran & Reformasi Fiskal. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 menghemat sekitar Rp 306 triliun anggaran yang dinilai kurang penting, seperti perjalanan dinas dan acara seremonial. Anggaran tersebut justeru dialihkan untuk program rakyat seperti Makan Bergizi Gratis .
6. Infrastruktur & Dukungan Teknologi. Ada banyak fokus pada pembangunan infrastruktur merata (terutama di desa dan wilayah tertinggal), pengembangan teknologi, serta revisi regulasi untuk mempermudah investasi dan meningkatkan daya saing global .
7. Penanggulangan Oligarki & Neoliberalisme. Beberapa pengamat menyebut Prabowonomics sebagai ancaman terhadap mafia ekonomi dan oligarki, dengan pendekatan autoritatif terhadap praktik korup dan kecurangan sistemik .
8. Bullion Bank & Pengelolaan Emas. Pada 26 Februari 2025, Prabowo meluncurkan layanan “bullion bank” pertama di Indonesia untuk menahan dan mengelola emas domestik. Hal ini dinilai sebuah langkah strategis mencegah aliran emas ke luar negeri .
Target ambisius seperti pertumbuhan ekonomi hingga 8% telah digadang-gadang dan didukung oleh program pangan, energi, industrialisasi, Danantara, dan reformasi fiskal . Namun, migrasi kebijakan ini juga menghadapi tantangan. Krisis sosial dan protes nasional, terutama terkait ketimpangan dan penerapan program, memberi tekanan serius terhadap pendekatan ini .
Jadi kesimpulannya, Prabowonomics adalah pendekatan ekonomi Indonesia yang didasarkan pada nasionalisme, kemandirian, peran negara, dan kesejahteraan rakyat. Hal tersebut akan menyasar hilirisasi sumber daya, efisiensi anggaran, dan pembangunan sosial-ekonomi inklusif. Tetapi terobosan inovatif tersebut dalam prakteknya tidak mudah karena memiliki tantangan nyata. Baik dari implementasi kebijakan, kesinambungan fiskal, hingga respons publik dan tekanan pendanaan. Semoga rencana yang baik ini bisa dipahami oleh seluruh masyarakat dan diberikan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin.
(Red)