Daerah  

Rentenir Makin Merajalela di Kabupaten Mojokerto

MOJOKERTO – Sejak dikomandani Muhammad Arif SH, DPD. Lira Mojokerto Raya semakin menunjukan kemajuan yang luar biasa di Bumi Mojopahit ini.

Hal ini terbukti banyak keluhan masyarakat yang meminta bantuan kepada Lembaga tersebut dan semuanya berhasil.

Terbukti dalam satu Minggu ini sudah didatangi dua orang janda yang mengeluh ditipu oleh temanya sendiri, penipuan tersebut terkait dengan hutang piatang yang berkedok pinjam sertifikat.

Pertama Wy (inisial) Janda umur 42 tahun beralamat di Dusun Sukodono Desa Canggu Kecamatan Jetis dan yang kedua Mn janda umur 52 tahun alamat Desa Ngabar Kecamatan Jetis juga ditipu pinjam Sertipikat

Imam Mahfudi selaku pembina bidang isu strategi DPD. LIRA Mojokerto Raya membenarkan adanya aduan dari masyarakat tersebut.

Masih Bonjol panggilan akrabnya, kedua orang tersebut mengadu ditipu dengan dalih pinjam Sertipikat dan surat aduan tersebut sudah saya laporkan ke Bupati Lira mas, jawab Bonjol saat diwawancarai awak media ini.

Ditempat yang lain awak media ini menghubungi Bupati Lira via saluran WhatsApp mengiyakan atas laporan Bonjol tersebut.

Muhammad Arif Bupati Lira juga menceritakan kalau sekarang teman-teman anggota Lira mulai sibuk melayani aduan masyarakat yang meminta bantuannya.

Jaman sekarang sulit memang perekonomian setelah adanya Virus Corona banyak orang sulit perekonomiannya, sehingga macam-macam orang melakukan kesalahan walaupun itu temannya sendiri.

“Saya dapat apresiasi positif dari teman-teman Lira Jawa Timur kalau Lira Mojokerto sudah sangat mewarnai dan dikenal oleh masyarakat Mojokerto.” Ucapnya dengan merendah.

Lagi kata Arif ini, memang gak gampang mas ngurusi organisasi, satu sisi kita dieleh-eluhkan baik dan disisi lain ada orang yang ingin menjatuhkan saya, buktinya sudah ada sekarang dan masih dalam proses di Polres Mojokerto, saya sendiri sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Mojokerto yang didampingi Pengacara saya Mas Sakti, dia orangnya masih muda dan tegas, jelasnya.

Masih Bupati Arif, memang saya dalam organisasi harus tegas karena didalam tubuh Lira ada beberapa karakter orang dan saya tegaskan “kita harus satu kamando dalam artian sakit satu sakit semua dan senang satu harus senang semua serta dalam setiap kegiatan harus ada laporan dulu, sebelum saya bertanya dan semua anggota saya sudah sangat memahami. ” tegas Arif. ( Ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *