Lisna Prihantini : Para Orang Tua Harus Memperhatikan Anak Anak Dapat Tumbuh Dengan Asupan Makanan Bergizi Yang Seimbang

Teks foto : Para Narasumber sedang menyampaikan materi

JAKAETA ~ BKKBN bersama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI terus gencar melakukan sosialisasi untuk percepatan penurunan stunting. Bertempat di Aula Masjid Baiturahman Saharjo DKI Jakarta, BKKBN menggelar Fasilitas Teknis Program Bangga Kencana, Minggu 6 Juli 2025.

Selain diikuti ratusan peserta, kegiatan itu juga diisi oleh para narasumber yang menyampaikan materi tentang program percepatan penurunan stunting.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, diteruskan sambutan tuan rumah. Kemudian, dilanjutkan penyajian materi yang disampaikan oleh narasumber. Diantaranya, Komisi IX yang diwakili oleh Abdul Qufur Tenaga Ahli DPR RI Komisi IX.

Dalam penjelasannya, Abdul Qofur mengatakan bahwa tugas Komisi IX tidak hanya di program Bangga Kencana saja, tetapi ada yg lainnya, yaitu mengurusi perlindungan perempuan, serta perlindungan terhadap Anak. Dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini dimana semakin mudah nya akses berita, informasi dan lainnya melalui handphone. Semakin mudah juga untuk ditiru hal-hal yg positif maupun negatif dari seluruh dunia.

Maka dari itu, pihaknya mempunyai tugas untuk mengawal agar dampak negatif dari semua informasi negatif tidak ditiru oleh masyarakat. Terutama anak-anak dan remaja. Apabila ada korban pelecehan seksual dan lain nya, timnya siap untuk membantu masalah hukum dan lain nya.

Stunting harus dicegah sejak dini, sebab bila tidak diatasi akan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita, yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Sebelumnya, permintaan maaf karena Bu Kurniasih belum bisa hadir pada acara siang ini. Tentu, acara ini tetap spesial untuk kita semua, yang merupakan program strategis nasional, diharapkan Bapak Ibu peserta dapat menyimak dan menyampaikan pesan pesan kepada masyarakat lainnya.

Untuk remaja yg mau menikah agar menikah di usia 25 tahun untuk laki-laki, yg wanita minimal 21 tahun. Lalu, supaya anak-anak diberikan asupan gizi yg cukup sampai usia 3 tahun, karena usia 0-3 tahun perkembangan otak maksimal sd usia 3 tahun. Setelah itu perkembangan otak sudah berhenti,” terangnya

Sementara itu, Lisna Prihantini, S.Psi, M.Si Direktur Bina Penggerak Lini Lapangan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga /Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional menjelaskan, Sosialisasi pada hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang gizi yang seimbang kepada masyarakat. Para orang tua harus dapat memperhatikan anak-anak dapat tumbuh dengan asupan makanan bergizi. Sehingga, anak anak bisa tumbuh dengan sehat.

“Pencegahan Stunting dimulai dari remaja yg akan menikah, agar menikah di usia minimal untuk wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Kenapa harus di usia minimal tersebut? Menurut, penelitian usia tersebut sudah siap untuk hamil dan melahirkan. Dan organ reproduksi sudah siap.

Untuk ibu yg memiliki anak balita agar selalu memeriksakan dan memantau perkembangan anak nya setiap bulan di Posyandu. Agar di usia 1000 HPK, perkembangan anak bisa maksimal dan diberikan asupan gizi tambahan jika kekurangan gizi.

Di Kementerian kami mendorong agar para Ayah terlibat dalam Pengasuhan anak, meluangkan waktu untuk berbicara dan ngobrol dengan anak sehari minimal 30 menit,” jelasnya.(ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *