Sukabumi,seputarindonesia.co.id – Ratusan hektare sawah di Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, terancam gagal tanam akibat rusaknya saluran irigasi sekunder sepanjang 9 kilometer. Kondisi ini membuat sekitar 500 hektare lahan pertanian belum bisa digarap hingga saat ini.
Merespons hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, turun langsung ke lapangan dan berdialog dengan kelompok tani “Harapan Mekar” di Kampung Cilulumpang, Desa Kertamukti, pada Sabtu (31/05/2025.
Diskusi dihadiri Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, UPTD, BPP, penyuluh pertanian Kecamatan Warungkiara, Babinsa, Kepala Desa Kertamukti, BPD, Gapoktan, serta puluhan petani.
Para petani menyampaikan keluhan utama mereka, yakni rusaknya jaringan irigasi sekunder di Daerah Irigasi (DI) Warungkiara yang membentang melewati tiga desa: Ubrug, Bojongkerta, dan Kertamukti.
Yudi Sastro menyatakan pihaknya akan membawa persoalan ini ke dalam agenda bersama Kementerian PUPR dan BBWS untuk dibahas pada 2 Juni mendatang. Data kerusakan, cakupan wilayah terdampak, dan dampak pertanian telah dicatat sebagai bagian dari program rehabilitasi irigasi nasional.
“Kita menjalankan amanah Presiden agar percepatan tanam dan target produksi beras nasional 2025 tercapai tanpa impor. Petani pasti menanam kalau air tersedia. Tugas kita sekarang pastikan airnya ada,” ujar Yudi.
Pemerintah pusat sendiri menargetkan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 2 juta hektare di seluruh Indonesia pada tahun ini. Dirjen Yudi berharap normalisasi irigasi di Warungkiara bisa segera direalisasikan setelah rekomendasi teknis dan instruksi presiden diterbitkan.
Reporter : Muhtar Bt