Keterangan foto : Prof Dr KH Asep Syaifuddin Chalim MA. (Foto harianto)
MOJOKERTO ~ Wawancara eksklusif, bersama Pengasuh Ponpes Internasional Amanatul Ummah Mojokerto, Prof Dr KH Asep Syaifuddin Chalim MA, sesaat setelah acara Istighotsah dan Doa Bersama di Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, sabtu malam, (22/3/2025).
Istighotsah dan Doa Bersama untuk terciptanya pemerintahan baru yang amanah, menghapus praktek KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dan kebijakan kebijakan yang berorientasi kepentingan rakyat.
“Dengan pemerintahan yang bersih, amanah dan terhindar dari praktek KKN, maka akan mempermudah Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto dalam menjalankan program program prioritasnya, dan akan dapat mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil dan makmur,” jelas Kiai Asep sapaan akrabnya dalam istoqosah dan doa bersana di Masjid UAC.
Kiai Asep yang merupakan anak Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim ini juga menyampaikan, bahwa 100 hari kerja dari pemerintahan yang baru ini segera melaksanakan program program yang berorientasi kepentingan rakyat. Kebijakan berorientasi kepentingan rakyat adalah kebijakan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Kebijakan ini dibuat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Diantaranya, program bedah rumah, memulihkan atau mengaktifkan kembali sebanyak 99 ribu kepesertaan BPJS Kesehatan dan gaji TPQ dari 500 ribu dinaikkan 1.200.000, dan program program lainnya. sedangkan, program bedah rumah bertujuan untuk mengubah kondisi rumah yang tidak layak huni menjadi tempat tinggal yang layak, sesuai dengan standar kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bagi penghuninya. Program bedah rumah juga dapat mengentas kemiskinan diseluruh Kabupaten Mojokerto.
“Pemerintah yang baru ini, harus terhindar dari berbagai bentuk korupsi, jual beli jabatan, dan fee fee proyek. Semua itu tidak boleh ada di Kabupaten Mojokerto. Saya sangat ikhlas dengan membiayai pilkada hingga puluhan miliar. Namun, saya tidak punya keinginan sama sekali uang saya kembali. Saya hanya ingin terwujudnya Indonesia maju, adil, dan makmur. Saya tetap akan terus memberikan bantuan.
Saya tidak akan membuat perusahaan untuk mendapatkan proyek proyek dari Kabupaten. Bila ada orang yang mengatasnamakan kami untuk tujuan menipu-nipu, seperti kemarin menawarkan jual-beli jabatan dan hal negatif lainnya. Itu oknum yang tidak bertanggung jawab. Satu lagi, pengurus Basnaz terbaru harus diisi orang orang yang jujur, amanah dan mau bekerja keras serta iklas. Sehingga, tidak ada lagi orang miskin di Kabupaten Mojokerto.
Saya akan membantu dengan segala kemampuan saya terhadap Pemerintahan Kabupaten baru ini. Sehingga, tidak ada lagi kemiskinan ekstrim, tidak ada lagi rumah tidak layak huni, pendidikan di Kabupaten Mojokerto harus menjadi yang terbaik di indonesia, layanan kesehatan gratis cukup menunjukkan KTP saja,” urai Kiai Asep sebagai ayah kandung Bupati Mojokerto H Muhammad Al Barra.
Di Mojokerto tidak akan ada fee proyek tidak ada korupsi, kalau ada oknum yang mengatasnamakan Bupati atau saya untuk jual beli jabatan tangkap saja. Dari tingkat kepala Dusun Carik OPD sampai kepala Dinas harus bersih, tidak ada jual beli jabatan, kalau ada tangkap dan proses pastikan itu bukan dari kita.
Kemudian ada dari saya untuk kemanten di seluruh eilayah kabupaten Mojokerto saya akan menyediakan dua Mobil Mercy dan Camry, free Driver dan free BBM,” terangnya.
Sekolah SMA/SMK harus gratis kalau tidak pengelolanya harus dipanggil, karena ada dana BOS dan BOSDA, aneh kalau tidak gratis kan aneh dan harus berkwalitas, seperti kwalitasnya Amanatul Ummah. Amanatul Ummah menjadi sekolah Islam terbaik di Indonesia. ASN pastikan tidak ada tarika-tarikan kecuali untuk BAZNAS. Selanjutnya untuk SD dan SMP tidak boleh ada pungutan liar (pungli).
Aggota DPRD tidak harus semuanya study banding keluar daerah. Lainnya anggota DPRD harus turun ke Desa-Desa menjadi narasumber untuk menyampaikan bahwa perqngkat Desa akan menjadi penghuni Surga nomer 1, kalau mereka bisa amanah menjadi perangkat Desa, itu harus disampaikan ke perangkat Desa, pungkas Yai Asep. (hari)