News  

BKKBN Bersama Mitra Kerja Gencar Sosialisasi Penurunan Stunting di D.I Yogyakarta

Teks foto : Saat sesi foto bersama

Dalam upaya menekan angka stunting di D.I Yogyakarta, BKKBN berkolaborasi dengan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi penurunan stanting di Hotel Kalya, Kota Yogyakarta, Minggu, 23 Februari 2025.

Selain dihadiri ratusan peserta, sosialisasi itu juga menghadirkan beberapa narasumber, yaitu perwakilan Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN Provinsi DI Yogyakarta, M lqbal Apriansyah SH MPH sebagai Kepala Perwakilan KemendukBangga Provinsi.

Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) Soetriningsih S.Sos. MSi sebagai Direktur Bina Peran Serta Masyarsarakat, serta H Alifudin, SE MM Mitra Kerja Komisi IX DPR RI.

Acara diawali doa bersama, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB. Lalu sambutan tuan rumah.”Saya selaku tuan rumah dalam kegiatan, mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan undangan yang hadir. Semoga, nantinya para peserta sosialisasi dapat menyerap ilmu tentang cara penanganan dan pencegahan stunting dari para narasumber, dan dapat ditularkan ilmu itu kepada masyarakat lainnya,” kata Komaru Ma’arif SIP MSi.

Kemudian, acara dibuka dan memberikan sambutan oleh Dr H Sukamto anggota DPR RI FPKS. Selanjutnya, sosialisasi disampaikan para pemateri atau narasumber, salah satunya, adalah H Alifudin SE MM Mitra Kerja Komisi IX DPR RI. Alifudin menjelaskan, pentingnya melakukan pencegahan pernikahan dini yang masih terjadi di masyarakat. Ia mengimbau kepada para orang tua, agar bisa menunda dalam menikahkan putra maupun putrinya usia muda, sampai pada usia yang cukup siap menikah.

Menurutnya, bila melakukan pernikahan dini, akan menjadi penyebab utama terjadinya bahaya stunting. Untuk itu, sebaiknya tidak menikahkan anaknya terlalu belia. Contohnya, masih duduk dibangku SMP yang belum cukup umur. Sebab, ditengarai organ reproduksi belum siap, serta belum siap jadi orangtua. Sehingga, akan berdampak pada pengawasan pertumbuhan pada anak.

“Selain itu, para orang harus memberikan pendampingan kepada putra dan putrinya yang akan menikah. Termasuk, dengan memeriksakan kesehatan putra maupun putrinya ke puskesmas atau rumah sakit secara teratur. Untuk ibu hamil, supaya memastikan asupan gizi. Para ibu hamil harus makan makanan sehat dan bergizi. Selalu dijaga pola makan pada 1000 hari pertama kehidupan,” jelasnya.

Sementara itu, Mohamad Iqbal Apriansyah menerangkan, bahwa masyarakat dan berbagai pihak terkait harus berupaya maksimal dalam mencegah dan menekan angka stunting.

“Pentingnya, para orang tua dapat memberikan gizi yang baik kepada anak dari usia 0–2 tahun. Sebab, usia 0–2 tahun merupakan masa-masa emas perkembangan otak anak. Pada usia itu, proses tumbuhnya syaraf-syaraf pada otak. Disamping itu, perlunya memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Pencegahan Stunting sangat penting dengan memperhatikan asupan gizi yang baik untuk keluarga. Kita harus mempunyai tanggung jawab dalam mempersiapkan generasi yang akan datang,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, juga ada sesi tanya jawab, serta undian doorprize. (ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *