Seputarindoensia.co.id | Nusa Tenggara Timur. Dalam rangka mempercepat penurunan stunting diseluruh Indonesia, BKKBN bersama mitra kerja dari komisi IX DPR RI gencar melaksanakan Sosialisasi Dan KIE Program Bangga Kencana. Kali ini, kegiatan sosialisasi digelar di Kelurahan Oeba Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu Siang 10 Februari 1024.
Kegiatan yang diikuti ratusan peserta sosialisasi itu, diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, dilanjut sambutan selamat datang dari pihak tuan rumah setempat.
Kemudian, acara diteruskan penyaji materi oleh Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt, anggota komisi IX DPR RI. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan tentang program kerja sama antara BKKBN dan Komisi IX DPR dalam mengatasi masalah stunting. Gencarnya sosialisasi penurunan stunting, sebagai bagian langkah penting untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa. Beliau juga mnerangkan beberapa informasi terkait kerja sama itu.
“Termasuk, melakukan edukasi bahaya stunting kepada masyarakat luas tentang bahaya stunting. Kegiatan Sosialisasi Dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mtra Kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertujuan untuk memahamkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan bagaimana memenuhi kebutuhan gizi anak,” terangnya.
Kemudian, diteruskan dengan penyajian materi yang kedua oleh Blandina Luangkaly, SSt., MKes selaku Ketua Tim Kerja. Akses, Kualitas Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN NTT.
Pada kesempatan itu, beliau menyampaikan tentang pentingnya peran ayah dalam mengatasi masalah stunting pada balita. Menurutnya, ayah bukan hanya berperan dalam mencari nafkah, tetapi juga dalam proses pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan terhadap anak dan ibu, serta memberikan rasa aman dan harmonis. Ayah juga harus dapat menjadi figur yang memberikan rasa aman, nyaman, tenang, dan harmonis dalam keluarga.
“Keharmonisan dalam keluarga, ayah sangat memainkan peran penting dalam mencegah anak mengalani stunting,” jelasnya.
Sementara itu, psikolog senior Risatianti Kolopaking menyampaikan pula, bahwa stabilitas emosi dan sebuah keharmonisan dalam keluarga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan anak.
Kemudian acara dilanjutkan dengan quis bagi para peserta sosialisasi dan pembagian merchandise. (*red)