Sukabumi – Seputarindonesia.co.id – Terhitung dibulan april 2024, sudah terjadi belasan kali, puncaknya sejak tanggal 19 sampai 20, sudah 8 kali mati lampu, artinya setiap hari ada gangguan aliran listrik, semua gangguan ini tidak ada pemberitahuan apapun, begitu juga follow up ke konsumen, lebih tepatnya dialami di kampung bojongsoka desa limusnunggal kecamatan bantargadung sukabumi jabar, dan muncul dugaan kinerja PLN tidak maksimal melayani masyarakat, bahkan indikasi sering mati lampu dikatakan sangat massif yang otomatis merugikan masyarakat pelanggan.
Salah seorang warga kampung bojongsoka Udin (40) mengatakan,”
mati lampu listrik di kampung bojong soka dibilang sangat sering, parahnya berlangsung cukup lama dalam kurun waktu 2 hari seperti sekarang ini keterjadian pada jumat sampai sabtu bahkan sampai tiga atau empat jam lamanya mati lampu tersrbut, saya sendiri tidak merasa asing dengan keterjadian seperti ini, sebab di minggu minggu sebelumnyapun atau bulan bulan sebelumnya hal tersebut sudah membudaya, lebihnya warga sering sekali membuat laporan kepihaknya melaui aplikasi watshApp atau ketika setor bayar listrik kekantor PLN dicetuskan dihadapan mereka, namun jawabnya hanya iya iya saja, dan sekarang masih seperti biasanya mati lampu tiba tiba,” paparnya Sabtu 20/04/2024.
Akan meningkatkan layanan lebih baik, pada waktu itu disampaikan kepada pihaknya kami sebagai masyarakat ucapnya,” petugas PT PLN Palabuhanratu pada saat kontrol dilapangan, tetapi nyatanya tidak terealisasi jujur saya merasa miris sebab PLN notabene Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” tambahnya wawan (43) masih warga setempat.
Selanjutnya, ditempat terpisah warga kampung simpenan desa pasirsuren kecamatan palabuhanratu sukabumi, tetapi enggan dipuat namanya (50) mengatakan,” terkait sering mati lampu diwilayah antara perkampungan bojong soka dan kampung simpenan memang benar adanya, selalu berbarengan karena satu aliran masih rayon PT PLN Palabuhanratu, lalu jika berbicara penyebab kendala sering mati lampu mungkin dampak dari batang pepohonan yang mengenai kabel aliran listrik, seharusnya dilakukan peningkatan pemeliharaan bukan alakadarnya, misalnya penebangan batang pohon terjadwalkan juga cek kros cek dilapangan diperhatikan, dan benar batang pohon biasanya menjadi unsur menimbulkan gangguan terhadap aliran listrik.
PT PLN palabuhanratu patut dipertanyakan kenerjanya, lalau berbicara dampak dari buruknya aliran listrik kepada elektronik di rumah memang terjadi tetapi masyarakat kurang paham kehal itu pastinya orang jarang tau, padahal besar sekali dampak mati aliran listrik secara tiba tiba kepada elektronik di rumah, dan pernah mendengar tetangga sebelah ujug ujug TVnya rusak dikira rusak begitu saja,” cetusnya lagi
Jelasnya, PT PLN palabuhanratu mengabaikan hak konsumen untuk mendapatkan pelayanan, apalagi soal resiko rusaknya peralatan listrik akibat mati tiba-tiba, umumnya atas nama masyarakat kampung Bojongsoka meminta pihak PT PLN Rayon Palabuhanratu segera memperbaiki pelayanan, mengingat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,” pungkasnya.
Muhtar Bt







