Teks foto : Nampak, usai kegaiatan sosialisasi dilakukan sesi foto bersama
JAKARTA ~ Bertempat di Ballroom Novotel Gajah Mada Kota Adm Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta, BKKBN bersama Mitra Kerja dari Komisi IX DPR RI melakukan sosialisasi program percepatan penurunan stunting, 12 Februari 2024
Sosialisasi yang dihadiri ratusan peserta itu, diisi oleh para pemateri yaitu Charles Honoris sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dan Dr Faharuddin SST MSi, sebagai Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI.
Sosialisasi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, serta sambutan tuan rumah oleh Faharuddin. Ia menyampaikan, adanya kegaiatan ini, agar dapat dimulai dari kesadaran akan peduli bersama sama untuk mencegah stunting dilingkungan masyarakat. Hal tersebut, menjadi penting untuk tercapainya pencegahan stunting, agar tidak terjadi lagi dimasyarakat. “Terima kasih kepada BKKBN RI dan Bapak Charles Honoris bisa silaturahmi dan memberikan ilmu penvegahan stunting ditempat in,” Kata Faharuddin yang juga tokoh masyarakat setempat.
Selanjutnya, paparan dilanjutkan oleh Charles Honoris sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles mengingatkan kepada semua peserta dan masyarakat untuk mencegah stunting. Pencegahan stunting harus dimulai dari hulu dan didukung oleh peran serta remaja yang ada dan seluruh element masyarakat. Para orang tua harus selalu memperhatikan perkembangan anak, yang diikuti dengan pola makan yang baik dan benar.”Para orang tua harus memberikan azupan makanan sehat, bergizi dan bervitamin bagi balita dan anak anak. Supaya, dinas dinas terkait untuk selalu memberikan pendampingan kepada masyarakat, akan pencegahan stunting. Ini sudah diatur pemerintah, agar pelaksanaan dilapangannya berjalan dengan serius,” jelasnya.
Sementara itu, Faharuddin sebagai Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI, mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta dalam kegiatan ini. Ia juya menyampaikan, bahwa semua pihak supaya memberikan perhatian dengan perkembangan stunting yang terjadi diwilayah DKI Jakarta, khususnya diwilayah Jakarta Barat.” Kita bersama seluruh element masyarakat lainnya untuk memahami apa itu stunting. Masyarakat harus memperhatikah serius 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran), bila tidak bisa menimbulkan gejala stunting dan generasi stunting. Pemberian nutrizi yang cukup, serta menerapkan pola asuh yang baik dan terarah. Semoga, para peserta sosialisasi dapat menerapkan ilmu yang sudah didapat untuk mencegah stunting,” urainya.
Diakhir penutup acara pun ditutup dengan pembagian beberapa sesi tanya jawab dan pembagian doorpirze lainnya kepada peserta dan acara ini diakhiri dengan foto bersama dengan para narasumber dan peserta yang hadir. (*red)








