Nias Selatan-Seputarindonesia.co.id.
Kapal pengangkut BBM di kepulauan batu, SPOB Kurni Abadi 09, mengalami kebakaran saat hendak melakukan pembongkaran BBM di SPBUN Pulau Tello. Insiden kebakaran kapal tanker pengangkut BBM tersebut terjadi sabtu, 29 /07/ 2023 sekitar pukul 20:30 WIB.
Menurut pantauan Media ini di lokasi kejadian bahwa Tim koramil 13 Pulau-pulau Batu bersama anggota POS Lanal yang pertama Sigap sampai ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan melakukan tindakan evakuasi korban serta turut serta memadamkan api.
Informasi yang dihimpun dari petugas Tim Koramil 13 Pualu -Pulau Batu di Lokasi Kejadian bahwa pada saat ABK kapal dan anggota pertamina pulau tello melaksanakan penyalinan minyak dari kapal ke tangki pertamina,setelah melakukan pemasangan pipa yang tersambung di tenggki pertamina tersebut, ABK kapal menghidupkan mesin pompa,
Saat itu selang minyak yang menyambung ke tenggki pertamina lepas dan menyambar mesin pompa dan mengakibatkan sambaran api.
Beruntung api yang berkobar dapat segera di padamkan oleh Tim Koramil 13 Pulau Tello, Anggota Pos Lanas, Binpotmar, Polsek Pulau-Pulau Batu dan Sat Airud pulau tello, kru kapal dan warga sekitar. Setelah hampir satu jam berjibaku, tim berhasil memastikan api sudah padam dan menarik kapal ketengah laut untuk menghindari ledakan susulan.
Namun dari kejadian ini, ada 3 orang dari ABK kapal pengangkut BBM mengalami luka bakar serius.
Adapun ke 3 korban adalah
1.Nama : Foryou kristian Gea
TTL : 28 JULI 199
JK : Laki- Laki
Alamat : DS.Lasara,kec.Namahele esiwa,kab.Nisut
2.Nama : Jefri Mariagan Pardede
TTL : 27 April 1989
JK : Laki Laki
Alamat : Jl.Pulau ternate Belawan,bakari lingkungan 5 Tanjung morawa,Kab.Deliserdang
3.Nama : Yulinus Telaumbanua
TTL : 61 TAHUN
JK : Laki Laki
Alamat : Jl.Sutomo gunungsitoli.
Ketiga Korban ABK Kapal tersebut di Evakuasi oleh Tim Koramil 13 Pulau-pulau Batu ke Puskesmas Pulau Tello untuk mendapatkan perawatan Medis.
Informasi terakhir yang terkonfirmasi dari sumber salah satu petugas SPBUN, bahwa rencana pada hari minggu (30/07-2023), ke 3 korban akan di bawa ke gunung sitoli untuk proses perawatan selanjutnya.
Sementara itu pihak Ouwner SPBUN dan pemilik kapal Bapak ID ikut prihatin atas musibah ini pihak perusahaan akan terus melakukan perawatan yang terbaik kepada para korban dengan dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap untuk proses perawatan selanjutnya.
Adapun jumlah BBM yang masih tersisa di kapal tersebut berkisar 4 ton sisa bongkaran dari kecamatan hibala, dimana selanjut kapal ini rencananya setelah bongkar akan berangkat ke singkil.
Dari kejadian ini, sejumlah warga sekitar yang yang bermukim sekitar SPBUN sangat trauma dan khawatir. Mereka berharap agar SPBUN perlu diefaluasi dan di tingkat sesuai standar keamanan operasional sebuah SPBUN (SOP).
Seperti Alat Pemadam Api (APAR) yang tersedia di SPBUN sudah hampir 5 tahun belum pernah di KIR ulang oleh dinas Damkar setempat, apakah masih layak pakai atau tidak, dimana pada SPBUN lain sekali dalam 1 tahun sudah di KIR ulang oleh dinas Damkar untuk memastikan kelayakan pakai APAR yang tersedia. (Red/at-Feroni Dakhi).