Daerah  

Data Perbankan Di Blacklist, Ketika Di Cek Ternyata Punya Tanggungan Hutang KUR Tani Di BNI

Probolinggo ~ Dugaan penggelapan pinjaman KUR tani kini terjadi lagi di kabupaten Probolinggo, dengan modus pinjaman melalui kelompok tani yang di ajukan ke bank BNI sebagai bank pelaksana, yang mana di kelompok tani yang mengajukan di kordinatori ketua kelompok yang juga sebagai pengurus BUM desa yang menjadi lembaga yang bertanggung jawab perihal pinjaman KUR tani.

Dari setiap anggota kelompok tani per orang diajukan pinjaman 25 juta , modus yang di duga dilancarkan oleh ketua kelompok yang bertanggung jawab dengan memanfaatkan pemohon pinjaman dengan mengatakan ke sebagian pemohon pinjamannya hanya cair 15 juta, bahkan ada juga di bilang dari pengajuan pinjaman itu tidak di ACC atau tidak dicairkan oleh pihak BNI karena data pemohon bermasalah.

Warga randutata kecamatan Paiton kabupaten probolinggo berinisial W salah satu korban pinjaman KUR yang di kordinatori oknum pengurus bumdes desa randutata, dirinya awal tahun 2022 pernah mengajukan pinjaman KUR tani, dia mengatakan, dari pengajuan pinjaman itu juga dilakukan saudara dan juga mertuanya, tapi setelah tanda tangan dan lengkapi persyaratan, punya W dan mertuanya tidak cair kata kordinator sekaligus ketua kelompoknya yang juga diketahui punya toko pertanian di desa randutata, alasannya permohonannya di tolak karena datanya bermasalah, sedangkan punya saudaranya dari pengajuan 25 juta hanya di bilang cair pinjaman sebesar 15 juta, dari 15 juta itu sama ketua kelompoknya di bagi menjadi 5 juta per orang.

Inisial W menjelaskan, awal mula saya tidak mengetahui pengajuan pinjaman KUR tani saya di ACC sama pihak BNI, saya ingin melakukan pinjaman ke bank lain dengan menggadaikan BPKB, tapi alangkah kagetnya data saya di blacklist sama perbankan karena saya punya pinjaman di bank tidak pernah bayar. Dari saya mengetahui data di blacklist sama perbankan, saya cek data pinjaman yang tidak di bayar itu di bank BNI.ternyata setelah di cek saya punya tanggungan hutang 25 juta, saya minta pihak bank untuk print rekening Koran supaya saya tau larinya uang 25 juta itu kemana, dari print rekening Koran itu di ketahui ada pemindahan saldo 24 juta sekian ke atas nama Sahrul.jelasnya

“Ketua kelompoknya tahun 2022 awal mengatakan pinjaman saya tidak cair. Setelah saya cek rekening koran di bank BNI, pinjaman saya 25 juta di cairkan tanggal 31 Maret tahun 2022, saya menduga uang pinjaman melalui data saya itu di gelapkan dengan modus mengatakan ke saya pengajuan pinjaman saya tidak di ACC.ujarnya.

Sekertaris LSM Jaringan Aktivis Probolinggo (JAKPRO) selaku lembaga yang di mintai pendampingan oleh para korban mengatakan, dirinya sudah mengumpulkan bukti-bukti dengan berkoordinasi dengan beberapa pihak salah satunya pihak bank dan pihak yang berhubungan dengan pinjaman KUR tani desa randutata, takutnya ada korban lain yang masih tidak berani mengadukan, Jakpro akan memberikan fasilitas kalau nantinya persoalan dugaan penggelapan pinjaman KUR tani desa randutata akan di bawa ranah hukum.

“Saya sudah ada beberapa bukti,salah satunya data anggota yang melakukan pengajuan pinjaman ke bank BNI, dan print rekening Koran dari beberapa orang yang merasa pinjamannya di gelapkan oleh yang mengkoordinir pinjaman tersebut, kami akan kaji lebih mendalam,kalau nanti memenuhi unsur pidananya, maka kami pastikan akan melaporkan ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH),ungkapnya.

Lebih lanjut sekertaris Jakpro mengatakan, perihal pinjaman KUR ini memang hampir sama modusnya dengan beberapa daerah lain, yaitu memanfaatkan petani yang punya kartu tani, dikumpulkan dengan mengatakan akan diajukan pinjaman untuk modal pertanian, tapi setelah cair ada yang di kasihkan tidak sesuai besaran pinjaman di bank, lebih parahnya lagi ada beberapa dari petani yang Ngajukan pinjaman itu di bilang tidak di ACC pinjamannya, padahal petani tersebut pinjamannya di kabulkan sama pihak bank, dan banyak dari petani itu mengetahui bahwasanya pengajuan KUR taninya cair setelah dia mengajukan pinjaman ke bank lain dan data pribadinya sudah di blacklist,kata sekertaris Jakpro.

Sementara orang yang di duga menggelapkan beberapa pinjaman KUR tani desa randutata berinisial YD, dimana YD juga di ketahui pemilik toko pertanian di desa randutata saat di hubungi lewat pesan whatsapp enggan memberikan keterangan, bahkan beberapa kali buat janji untuk di wawancarai langsung dengan tim media selalu mengingkari.
(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *