OPINI  

Pemberani Tergiur Rejeki “Lihat Akhrinya Jangan Berhenti Pada Awalnya”

Foto : MKP di Gedung KPK Jakarta.

 

Rubrik Opini.
Oleh : Machradji Machfud

MOJOKERTO ~ Sesungguhnya tulisan ini dibuat karena penulis tergelitik dengan karya opini yang dibuat oleh Drs. Kartiwi Sekjen LSM LMBN NKRI yang beralamat di Perum Griya Pekukuhan Asri Mojosari Mojokerto. Tulisan opini dimaksud berjudul Ketika Rejeki Menyukai Pemberani, dimuat di Media Online Majalah Global edisi 24 April 2023.

Dalam tulisan tersebut di atas disampaikan pada pokoknya bahwa Mustofa Kamal Pasa (MKP) sebagai seorang pemberani sehingga rejeki datang melimpah pada dirinya. Termasuk berhasil menjadi Bupati Mojokerto 2 perione 2010-2015 dan 2015-2020 ( walau separuh masa jabatan karena dicokok KPK lewat OTT kasus korupsi ).
Meski tahun 2010 MKP belum begitu populer namanya.

Sependapat bahwa pemberani itu dekat dengan rejeki, sifat pemberani itu pintu atau peluang besar untuk mendapatkan rejeki melimpah. Tentu saja pemberani dalam arti luas dan rejeki dalam arti luas pula walau umumnya diukur dengan uang atau harta.

Penulis meyakini hal itu. Karena menemukan beberapa fakta empiris bahwa sudah merupakan qodar Allah diantaranya bahwa pemberani itu dekat dengan rejeki. Penakut, ragu-ragu jalan menuju kegagalan usaha yang mampu mendatangkan rejeki.

Namun jangan lupa bahwa ada qodar-qodar yang lain bahwa cara, jalan apakah itu baik atau buruk (dosa) tidak semuanya mendatangkan rejeki yang barokah. Bisa jadi mendatangkan rejeki yang menjadi bencana mengenaskan, merugikan dan menyiksa. Menjadi susah, sedih, sakit, tersiksa alias jauh dari yang namanya bahagia.

Hanya pemberani yang menempuh jalan Allah (koridor fisabilillah) saja, dan bukan mengambil jalan iblis atau syaithan (korupsi, kolusi, nepotisme, cash back, rasuah, upeti dl) yang kemudian mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat sebagai mana tujuan hidup kita di dunia ini. Apalagi yang dicari kecuali hanya kebaikan dunia dan akhirat alias kebahagiaan dunia akhirat yang kita cari seperti doa kita sehari-hari.

Perlu diingat bahwa sejak lahir, didunia ini sudah dipasang oleh Allah rambu-rambu jalan hidup, undang-undang, peraturan, ketentuan, ketetapan, kadar-kadar (ukuran, takaran), qodar-qodar (takaran, peraturan, ketentuan), takdir-takdir (ketetapan, ketentuan) yang manusia siapapun tak bisa lepas darinya. Ada sebab akibat.

Pemberani jahat, buruk, ngawur, nakal memang dapat rejeki tapi tidak barokah. Rejeki semacam menjadi racun hidupnya, hidupnya menjadi tersiksa, celaka, nista, bahan gunjingan, duka-nestapa, sedih dan menyedihkan alias tidak Bahagia alias gagal. Dia tergolong pemberani yang tergiur rejeki.

Sebaliknya pemberani yang jujur, adil, amalnya shaleh, takut dosa, jauh dari curang dan penipuan maka mendapatkan rejeki melimpah yang kemudian barokah. Rejeki membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Sukses hidupnya. Undang-undangnya berbunya sekecil apapun kebaikan dibalas dengan pahala Rahmat, sekecil apapun keburukan atau dosa, dibalas dengan azab atau siksa.

Sebenarnya MKP sudah mulai terkenal ketika Pilbub Mojokerto tahun 2005, ketika itu MKP mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati dari calon bupati Ahmadi. Ketika itu MKP mengikuti fit and proper test yang digelar oleh DPC PDIP Kabupaten Mojokerto yang mengusung Ahmadi sebagai Bacalon Bupati. Tapi kemudian MKP gagal, karena Ahmadi lebih memilih Suwandi.

Kemudian tahun 2010 MKP sudah matang dengan back ground Ayahnya H. Jakfaril saudagar kaya raya pengusaha gilingan batu dan aspal jalan memiliki beberapa pabrik diantaranya diluar daerah. MKP maju pilkada 2020 dengan wakil bupatinya Chairun nisak. Dengan berbagai jalan berliku politik “aneh” kalau tidak mau dibilang menghalalkan segala cara dengan modal uang melimpah MKN-Nisa menang Pilkada.

MKP menjadi Bupati Mojokerto. Cabub Gus Dim gugur ditengah jalan walaupun disinyalir pesaing MKP yang dapat mengalahkan MKP dengan cara aneh tidak lolos karena dinyatakan Tidak sehat jasmani rohani. Aneh dan aneh sekali soorang dosen pasca sarjana tidak sehat rohani.

Konon periode pertama kepemimpinannya MKP memburu dollar dengan sekuat-kuatnya dan sebesar-besarnya. Mengambil cash back 17,5 % tiap paketnya. Bayar dimuka, kalau dibelakang tidak dapat proyek. Jual beli jabatan terjadi dimana-mana, mulai level bawah sampai level atas kepala OPD dll. Gak mau bayar gak dapat jabatan. Preman negeri berkeliaran kemana-mana cari mangsa. Pejabat no upeti gak tahan lama segera dimutasi, gratifikasi merajalela dst-dst.

Harta melimpah, kekayaan MKP menjulang selamat sampai periode pertama jabatan habis. Baru periode kedua pertengahan MKP dicokok KPK dengan OTT kasus korupsi. Terbuka segala keburukan, kejahatan, kecurangan dan kenakalan MKP, sehingga diputus dengan puluhan tahun.

Yang pada awalnya terlihat Berjaya, Bahagia sukses dan berhasil. Lalu pada akhirnya hidup menderita di dalam terali besi. Mendekam beberapa tahun di LP. Hidupnya menjadi susah, sedih, tersiksa, celaka, nista, duka-nistapa dan hina dina.

Jadi lihat akhirnya, jangan berhenti pada melihat awalnya. Bahasa Al-Qur’an bahwa akhir itu lebih baik dari awalnya. Menurut pengamatan penulis, MKP itu sebenarnya bukan pemberani. Karena mengandalkan kekuatan teman-teman dekatnya yang secara rutin diberi makan asap wangi-wangian. Dari situ MKP merasa PD, tak takut dengan siapapun. Berani berinovasi apa saja dengan dalih memajukan pembangunan Kabupaten Mojokerto. Menabrak peraturan perundang-undanganpun dilakukan. Banyak anak buahnya masuk penjara karena mengikuti perintah MKP.

Seorang pengamat kawan penulis berani mengatakan. Bahwa MKP telah merusak sendi-sendi kehidupan pemeritahan di Kabupaten Mojoketo. Merusak mental para kepala OPD. Ini sudah parah sekali. Mestinya jujur menjadi bohong tidak jujur, mestinya adil menjadi pilih kasih, mestinya demokratis menjadi otoriter, metinya kompetensi menjadi seenaknya, mestinya takut mencuri menjadi doyan nyolong, katanya.

Faktanya puluhan Kepala OPD dan ASN di lingkungan Pemerintah kabupaten Mojokerto terlibat dalam kasus TPPU dan Gratifikasi dengan tersangka MKP. Saksi sebanyak 600 orang.

Jadi pemberani menjadi pintu datangnya rejeki memang benar. Tapi jangan jadi Pemberani yang tergiur rejeki. Agar pemberani hidup Bahagia, selamat dunia akhirat.

Penulis Machradji Machfud. Aktivis LSM Mojokerto. Ketua LPR (Lembaga Pemberdayaan Rakyat).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *