MOJOKERTO ~ Audensi Satya Digdaya bersama Bupati Ikfina gagal, dikarenkan hari ini Bupati mendadak ada acara ke Jakarta. Satya Digdaya hanya ditemui ka, Bakesbangpol Bapak Nugroho bersama Staf, bertempat di Kantor Bakesbangpol Jalan A Yani Kota Mojokerto, senin 20/03/2023.
Terlihat hadir dalam dialog di kantor Bakesbangpol para Aktivis Senior, Abah Machradji, Suliyono Aktivis Lingkungan hidup, Kartiwi, Sutiyar (Cak Genk), Sanadi, Dian P, Alex serta Gunawan. Selesai acara terlihat jelas wajah wajah kecewa karena Gagal ditemui Bupati Ikfina.
Suliyono Koordinator Satya Digadaya saat ditanya awak media mengatakan, Jujur kami sangat kecewa, jika memang Bupati hari ini ada agenda yang bersamaan setidaknya kami diberitahu, dan di jadwal mundur, dan kami akan menyesuaikan, kami tidak keberatan kok,” ungkap Suliyono Koordinator Satya Digdaya.
Point yang terpenting tentang prinsip dasar perijinan kawasan industri NIP belum terpenuhi. Sehingga Bupati harus tegas memberikan teguran dan instruksi (Deadline) agar persoalan banjir yg sdh menahun ini segera tuntas,” jelasnya.
Lebih lanjut Suliyono menjelaskan, selambat-lambat nya 1 minggu atau 27 Maret 2023, harus ada jawaban. Kami meminta ada kepastian secepatnya di bulan ramadhan ini. Intiland harus segera membangun Pond (Waduk) sebagai tempat penampungan sementara
limpahan air dari kawasan NIP. Mengingat itu adalah syarat yang wajib dan harus di penuhi oleh pengelola kawasan Industri. Dan kajian ulang tata kelola tentang kawasan industri serta UKL-UPL amdal. Sebagaimana yang telah di atur di Perda Kabupaten Mojokerto tentang bangunan dan gedung. Kami nilai Intiland belum memenuhi syarat, seperti FASUM, Antara lain akses jalan, yang saat ini masih numpang akses jalan Desa Ngoro Jedong dan Ruang terbuka Hijau (RTH)
PT Intiland harus membangun Pond (Kolam/waduk) di Kawasan Industri NIP kemudian dibangun pintu air dengan sistim buka tutup valve guna di alirkan sesuai kapasitas Sungai Avour bukan di by Pass ke Sungai Avour Sumberwaru seperti saat ini. Kalau terus dilakukan pembiaran kondisi ini dapat melumpuhkan akses Vital Nasional, berupa Jalan Nasional Mojokerto Pasuruan,” ungkap Suliyono Aktivis lingkungan hidup.
Gus Barra Bersama BNN Hadiri Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba Yang di Motori GMDM Mojokerto
Machradji Machfud (Mbah Rozi) saat ditemui wartawan mengatakan, “Satya Digdaya” sebagai kontrol sosial, berkepentingan untuk melakukan audiensi dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam hal ini meminta Bupati beserta jajarannya untuk menuntaskan permasalahan yang timbul selama ini, dalam hal ini kami mempertanyakan dan mengusulkan terhadap isu-isu strategis, isu Sentral, isu kekinian, tapi kami kecewa karena Bupati tidak bisa menemui kita untuk beraudensi dengan kita” tutur Mbah Rozi.
Abah Rozi menambahkan, Rencana Audensi bersama Bupati Ikfina, kami mempertanyakan beberapa permasalahan kekinian dan mendesak yang harus dilaksanakan Pemerintah. Yang pertama adalah, peritiwa klasik yang setiap tahun terjadi dan terjadi lagi, yaitu tentang banjir.
Kedua Malasah BK Desa.
Yang ketiga, masalah Indomaret dan Alfamaret yang menjamur, seolah tanpa filter.
Yang keempat, masalah pungutan liar (PUNGLI) yang terjadi dibeberapa sekolahan yang ada di Mojokerto dari mulai SD sampai SMA. (har/dian)