Tangan Bengkak Sampai Bernanah Akibat Infusan, Keluarga Pasien Kecewa Terlalu Lambat Penanganan Medis RS Dkh Sukatani 

 

Bekasi – Seputarindonesia – Keluarga pasien mengeluhkan tindakan perawat Rumah Sakit DKH Sukatani yang dinilai telah merugikannya karena ada dugaan indikasi malapraktik dan Keterlambatan penanganan medis terhadap anaknya sampai tangannya bengkak karena infusan pasien bernama Nova Novianti Kp Wates RT 01 RW 01 Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi.Kamis (25/12/2025).

 

 

Menurut keterangan Karsih ibu pasien menjelaskan kepada media, pada hari sabtu tgl 6 Des 2025,anak saya kami bawa ke UGD RS DKH Sukatani dengan keluhan sakit di lambung, lalu di infus di UGD, dengan 4 kali tusuk di kedua tangan, dan hanya memakai 1 jarum infus.

 

 

“Lalu di rawat ruang perawatan Sakura 03, namun setelah 12 jam perawatan tangan yang di infus mulai sakit, pasien mengeluhkan tangannya sakit ke perawat ruangan namun perawat tidak memberikan solusi apapun,” jelasnya.

 

 

Sambungnya setelah 1 hari perawatan tangan pasien mulai bengkak, dan memerah lalu kami memberitahukan kembali ke perawat ruangan dan perawat ruangan masih bersikeras bahwa tangan pasien tidak apa-apa setelah perawatan hari ke 2 pasien sudah sangat kesakitan.

 

 

“Dan tangan sudah makin bengkak bahkan tidak bisa tidur, barulah infusan di lepas itu pun kami sampai harus datang langsung ke konter perawatan,hari ke 3 tangan pasien memerah dan mengeluarkan nanah di bekas tusukan infusnya,”ujarnya.

 

 

Lebih lanjutnya dan di tanggal 9 Desember 2025 pasien pulang dari RS DKH Sukatani dan di hari itu juga pasien di larikan ke RS ANISSA dengan mobil ambulance Desa Sukabakti dan mendapatkan penanganan medis disana.

 

 

“Karena efek dari rasa sakit jantung pasien bermasalah, sesak dan berdebar, dan harus mendapatkan penanganan intensif di ruang HCU, Dikarenakan tangan anak saya tambah membengkak dan makin merah, serta kesakitan dan mengigil terus, lalu dokter bedah RS ANISSA langsung mengeksisi tangan anak saya,”pungkasnya.

 

 

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *