News  

Pemuda Cikelapa Meninggal, Diduga Overdosis Pil Koplo

CILACAP, – JAWA TENGAH – Warga Desa Cikelapa, Kecamatan Kedungreja, digegerkan dengan kabar meninggalnya seorang pemuda pada Selasa (24/11/2025) setelah diduga kuat mengalami overdosis akibat mengonsumsi obat terlarang jenis ‘Sulam’ atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘Koplo’.

​Korban, berinisial BD (28 tahun), dilaporkan telah mengonsumsi enam butir obat terlarang tersebut. Menurut keterangan yang dihimpun dari orang tua korban, obat-obatan mematikan itu dibeli dari wilayah sekitar Jembatan Dua Pasar Rebuan – Sidareja.

Sempat Ditolak Rumah Sakit

​Kondisi korban yang kritis membuat pihak keluarga segera membawanya ke Rumah Sakit Aqisna. Namun, upaya penyelamatan tersebut menghadapi kendala. Pihak Rumah Sakit Aqisna dilaporkan tidak sanggup menangani pengobatan korban dikarenakan pasien tersebut terindikasi telah mengonsumsi obat terlarang dengan dosis berlebihan.

​”Anak saya sempat kami bawa ke rumah sakit, tapi tidak sanggup ditangani karena sudah terlanjur mengonsumsi obat terlarang itu,” ujar salah satu orang tua korban.

​Setelah mendapatkan penanganan darurat, pasien terpaksa dibawa pulang kembali ke rumah. Tak lama setelah tiba di rumah, nyawa korban tidak dapat diselamatkan lagi. Kejadian tragis ini menjadi sorotan masyarakat dan kembali mengingatkan bahaya peredaran obat terlarang yang sudah lama meresahkan di wilayah Sidareja dan sekitarnya.

Desakan Orang Tua Korban: Berantas Pengedar!

​Meninggalnya sang anak menyisakan duka mendalam sekaligus memicu amarah orang tua korban. Mereka menyampaikan harapan dan desakan keras kepada aparat penegak hukum, khususnya di wilayah Kabupaten Cilacap, untuk segera memberantas tuntas para pengedar obat-obatan terlarang yang merusak generasi muda.

​”Kami mohon, berantas pengedar obat-obat terlarang di wilayah Kabupaten Cilacap. Jangan sampai ada korban berikutnya, apalagi ini menyangkut anak-anak, tunas bangsa,” pintanya dengan nada pilu.

​Peredaran obat terlarang di wilayah Sidareja – Cilacap telah menjadi isu krusial. Tragedi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan operasi penertiban yang lebih masif guna melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *