News  

Krisis PBNU Memanas! PWNU Desak Rekonsiliasi Nasional, Gus Yahya Siap Gelar Pertemuan di Surabaya

Keterangan Foto : Ketua PB NU KH Yahya Cholil Staquf.

JAKARTA, 21 November 2025 – Gonjang-ganjing di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memasuki babak baru. Rapat Zoom PBNU yang digelar hari ini, Jumat (21/11), mengungkap desakan kuat dari berbagai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia untuk segera menyelesaikan konflik internal yang kian meruncing.

Acara yang dihadiri oleh para petinggi PBNU dan perwakilan PWNU dari berbagai daerah ini, diwarnai dengan curahan hati dan usulan-usulan konstruktif. Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, dalam sambutannya mengakui berbagai capaian yang telah diraih selama empat tahun kepemimpinannya, serta menekankan pentingnya rekonsolidasi PBNU untuk menjaga keutuhan organisasi.

Sorotan dari Daerah

– PWNU Sumatra Utara mendesak percepatan penerbitan SK PCNU, mengingatkan bahwa SK tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak di tingkat cabang. Mereka juga meminta Ketum PBNU mengumpulkan seluruh Ketua PWNU se-Indonesia untuk menyelesaikan masalah, agar usulan-usulan Konbes dapat lahir.

– PWNU Sulawesi Utara mempertanyakan legitimasi pemberhentian Gus Yahya, menekankan bahwa secara de facto, Gus Yahya memiliki kepemimpinan yang sah dan menguasai PBNU.

– PWNU Bali secara terbuka menyatakan keprihatinannya atas konflik PBNU yang dianggap sangat parah dan dapat berdampak buruk hingga ke tingkat bawah.

– PWNU Bangka Belitung menyoroti penandatanganan surat oleh Rais Aam PBNU tanpa sepengetahuan tanfidziyah, serta berharap Wakil Ketua dan Katib Aam mendengarkan aspirasi untuk konsolidasi yang baik.

– PWNU Jawa Barat bahkan mengundang Mustasyar untuk menyelesaikan konflik, dan diakhiri dengan suasana emosional.

– PWNU DIY menyesalkan penyelesaian konflik antara kyai yang menggunakan model politik, dan menyarankan musyawarah sebagai solusi terbaik.

Keputusan Penting: Pertemuan di Surabaya

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Gus Yahya menyetujui langkah pertemuan PWNU se-Indonesia yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu malam, 22 November 2025, di Surabaya. Undangan akan segera menyusul, dan diharapkan seluruh peserta hadir sebelum waktu maghrib.

Sementara itu, Kyai Said Asrori, Katib Aam PBNU, mengungkapkan bahwa rapat syuriyah PBNU yang semula membahas kelembagaan, justru membahas tentang Ketua Umum PBNU, dengan mengambil langkah dan keputusan seperti partai politik.

Dengan digelarnya pertemuan di Surabaya, diharapkan PBNU dapat menemukan titik terang dan solusi terbaik untuk mengatasi krisis yang sedang melanda, serta menjaga keutuhan organisasi demi kemaslahatan umat.
(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *