Surabaya ~ KH. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, telah resmi dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Lebih dari sekadar gelar, ini adalah pengakuan atas kontribusi nyata Gus Dur dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perjuangan Demokrasi dan Toleransi:
– Pembela Minoritas: Gus Dur dikenal sebagai pembela gigih hak-hak kaum minoritas. Ia berani membuka diri terhadap perbedaan dan merangkul semua golongan tanpa memandang suku, agama, ras, atau antargolongan (SARA).
– Penghapusan Diskriminasi: Salah satu langkah monumental Gus Dur adalah mencabut Inpres No. 14 Tahun 1967 tentang pembatasan agama, kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa. Tindakan ini membuka jalan bagi kebebasan beragama dan berbudaya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Kontribusi dalam Pemerintahan:
– Presiden ke-4 RI: Sebagai Presiden RI ke-4, Gus Dur membawa angin segar dalam pemerintahan. Ia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang egaliter dan dekat dengan rakyat.
– Reformasi Birokrasi: Gus Dur melakukan reformasi birokrasi dengan tujuan menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Pengaruh di Dunia Internasional:
– Diplomasi Kemanusiaan: Gus Dur aktif dalam diplomasi kemanusiaan di berbagai forum internasional. Ia memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi semua bangsa.
– Citra Positif Indonesia: Gus Dur berhasil membawa citra positif Indonesia di mata dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan perdamaian.
Inspirasi bagi Generasi Muda:
– Keteladanan: Gus Dur adalah sosok yang patut diteladani oleh generasi muda. Ia mengajarkan pentingnya keberanian, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama.
– Semangat Pluralisme: Gus Dur mewariskan semangat pluralisme yang harus terus dijaga dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan ditetapkannya Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional, diharapkan semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur yang diusungnya dapat terus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk membangun bangsa yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
Penulis : jurutulis
Editor : Hari
