Teks foto : foto bersama
DEPOK,..Kemendukbangga/BKKBN) bersama Anggota Komisi IX DPR RI menyelenggarakan Sosialisasi Program Bangga Kencana di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu (15/10/25).
Program Bangga Kencana tidak hanya fokus pada layanan kontrasepsi, tetapi juga mencakup isu kependudukan serta pembangunan keluarga. Sejak awal, pelayanan kontrasepsi menjadi tugas utama lembaga ini dan dinilai berperan penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh Deputi Bidang Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Drs. Wahidin, M.Kes. Hadir pula Roy Primera, S.I.Kom., Pranata Humas Ahli Pertama Perwakilan Provinsi Jawa Barat, dan Analis Kebijakan Ahli Muda Ketua Tim Kerja KB Bidang PPKB, Intan Yustisiawati, SKM., MKM.
Dalam pelaksanaan program, BKKBN mengusung strategi percepatan lewat lima program quick win yang diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam waktu singkat tanpa menunggu siklus program jangka panjang. Lima program tersebut antara lain:
1. Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING)
2. Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA)
3. Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
4. Lansia Berdaya (SIDAYA)
5. SuperApps Keluarga Berbasis AI
Kelima langkah strategis ini fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan peran keluarga dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Pendekatan yang inklusif diharapkan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang individu secara berkelanjutan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd A Rafiq, turut hadir dan menyatakan komitmennya mendukung penguatan keluarga serta penurunan angka stunting melalui program Bangga Kencana. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat agar tujuan pembangunan keluarga berkualitas dapat tercapai.
“Pencegahan stunting bisa dimulai dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga rutin, dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Ranny juga menilai tingginya jumlah peserta sosialisasi mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap edukasi program Bangga Kencana.
Roy Primera, S.I.Kom., sebagai perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, menyoroti pentingnya keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak.
“Kasus fatherless di Indonesia cukup tinggi. Karena itu, program GATI hadir untuk mengajak para ayah berperan aktif, tidak hanya mencari nafkah tetapi juga mendampingi anak sejak perencanaan kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan,” jelasnya.
Melalui sosialisasi ini, pemerintah berharap pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap program Bangga Kencana semakin meningkat, sekaligus memperkuat upaya nasional dalam mencegah stunting dan membangun kesejahteraan keluarga.(hr)