Sujudku Di Negeri Ginseng

Jakartaseputar indonesia.co.id – Negeri Ginseng, begitu dunia mengenal Korea Selatan, sebuah negara maju yang berkilau dengan teknologi, budaya pop, dan kedisiplinannya. Namun, di balik gemerlap lampu kota Seoul, ada kisah batin yang syahdu, kisah tentang pencarian makna, tentang sujud yang menemukan tempatnya di tanah yang asing, Minggu (12/10/2025).

Aku datang ke negeri ini bukan hanya untuk menuntut ilmu, tetapi juga untuk belajar menjaga iman di tengah perbedaan. Saat azan tak terdengar dan masjid terletak jauh di ujung kota, aku belajar bahwa sujud bukan hanya gerakan fisik, melainkan bentuk komunikasi terdalam antara hamba dan Penciptanya.

Di tengah hiruk-pikuk orang berlari mengejar waktu, aku sering menyelinap ke ruang kecil, kadang di taman, atau di balik dinding resto yang menyediakan tempat untuk menunaikan salat. Sujudku terasa lebih hening, lebih panjang, seakan setiap detiknya menjadi pengingat bahwa meski aku jauh dari tanah air, aku tidak pernah jauh dari Tuhan.

Sujud di negeri ginseng mengajarkanku arti keteguhan. Ia menegur kesombongan, memeluk kesepian, dan menumbuhkan rasa syukur.

Di tanah yang dingin oleh musim dingin dan keras oleh persaingan, sujud menjadi pelindung jiwa yang menghangatkan hati dengan cahaya keyakinan.

Kini aku mengerti, bahwa di mana pun aku berada, sajadah hanyalah simbol. Yang sejati adalah keikhlasan hati yang tunduk sepenuhnya. Negeri ginseng boleh berbeda budaya dan bahasa, tapi sujudku tetap sama menuju Tuhan yang satu, yang tak pernah jauh dari hamba yang berserah.

Sujudku di Negeri Ginseng adalah kisah tentang perjalanan iman di tanah asing, tempat di mana teknologi dan spiritualitas bertemu dalam keheningan sujud.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *