Bantargadung – seputar indonesia.co.id – Warga di wilayah Bantargadung kini semakin resah akibat berkeliarannya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang diduga tidak mendapatkan penanganan serius dari pemerintah setempat. Tidak hanya menimbulkan ketakutan, kehadiran ODGJ ini juga dikaitkan dengan maraknya kasus kehilangan jemuran warga yang terjadi belakangan ini, Selasa (7/10/2025).
Keresahan ini sudah berlangsung cukup lama, namun hingga kini belum terlihat langkah nyata dari pihak pemerintah desa maupun Kecamatan Bantargadung untuk menyelesaikan masalah tersebut. Padahal, penanganan ODGJ bukan sekadar tanggung jawab sosial, tapi juga menyangkut ketertiban umum dan keamanan warga.
“Kami sudah sering melaporkan keberadaan ODGJ ini, tapi tidak ada tindakan jelas. Seolah-olah pihak kecamatan tutup mata,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Ketidakpekaan dan lambannya respon dari pemerintah kecamatan menimbulkan pertanyaan besar: apakah keselamatan dan kenyamanan warga sudah tidak lagi menjadi prioritas?
Pemerintah tidak bisa terus-menerus bersikap pasif. Penanganan ODGJ bukan hanya soal pengobatan, tapi juga perlindungan masyarakat dari potensi gangguan yang bisa ditimbulkan. Jika pihak kecamatan tetap membiarkan situasi ini tanpa tindakan konkret, maka ketidakpercayaan publik terhadap institusi pemerintah lokal bukan hal yang bisa dihindari.
Warga berharap pihak Kecamatan Bantargadung segera turun tangan dan mengambil langkah tegas untuk menangani ODGJ secara profesional dan manusiawi, sebelum keresahan ini berubah menjadi kemarahan kolektif yang lebih besar.
(Mukhtar bt)