Jakarta – seputar indonesia.co.id – Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami akselerasi eksponensial. Manfaatnya bisa diterapkan di berbagai industri, termasuk industri pengecoran logam (foundry engineering).
Industri pengecoran logam merupakan salah satu sektor penting dalam manufaktur, karena banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti otomotif, alat berat, permesinan, hingga pertahanan. Dalam beberapa tahun terakhir, industri ini mengalami berbagai inovasi yang signifikan guna meningkatkan efisiensi, kualitas produk, dan keberlanjutan, Selasa (2/9/2025).
Inovasi yang terjadi diantaranya, pertama pemanfaatan Teknologi 3D Printing (Additive Manufacturing) yang digunakan untuk membuat cetakan pasir atau pola (pattern) secara cepat dan akurat. Manfaatnya mengurangi waktu pembuatan cetakan, mengurangi biaya tooling, dan meningkatkan fleksibilitas desain.
Kedua, penerapan IoT dan Industri 4.0. Dimana sensor dan perangkat IoT dipasang pada mesin pengecoran untuk mengumpulkan data secara real-time. Manfaatnya untuk monitoring suhu, tekanan, dan aliran logam cair. Juga dalam pemeliharaan prediktif mesin (predictive maintenance), dan mengurangi kegagalan produksi.
Ketiga, Simulasi dan Software Casting dengan penggunaan perangkat lunak simulasi seperti MAGMASOFT, ProCAST, atau AnyCasting untuk memodelkan aliran logam, pendinginan, dan solidifikasi. Manfaatnya untuk mengurangi trial and error, mendeteksi cacat seperti porositas dan segregasi sebelum produksi, dan meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Keempat, Inovasi Material Ramah Lingkungan, dimana penggunaan bahan cetakan dan inti (core) yang dapat didaur ulang atau berbahan organik. Manfaatnya untuk mengurangi limbah industri, meningkatkan keberlanjutan dan menurunkan emisi karbon.
Kelima, Teknologi Refraktori dan Lapisan Cetakan Baru. Inovasi pada bahan pelapis cetakan untuk meningkatkan ketahanan panas dan meminimalkan reaksi antara logam cair dan cetakan. Manfaatnya untuk meningkatkan kualitas permukaan produk, mengurangi cacat pengecoran, dan memperpanjang umur cetakan.
Keenam, Otomatisasi Proses Produksi. Penggunaan robot dan sistem otomatis dalam proses pengecoran (molding, pouring, fettling). Manfaatnya untuk meningkatkan keselamatan kerja, meningkatkan produktivitas, dan menurunkan biaya tenaga kerja.
Ketujuh, Kontrol Kualitas Berbasis AI & Machine Vision. Penggunaan kamera dan AI untuk mendeteksi cacat secara otomatis. Manfaatnya agar inspeksi produk lebih cepat dan akurat, mendeteksi micro-crack, porositas, atau dimensi tidak sesuai, dan mengurangi produk cacat keluar ke konsumen.
Itulah beberapa inovadi terbaru dalam pemanfaatan perkembangan teknologi di industri pengecoran logam.
(Red)