Gus Barra Mengajak Seluruh Elemen Masyarakat, Untuk Menolak Segala Bentuk Anarkisme

MOJOKERTO ~ Untuk menjaga kondusivitas wilayah, Bupati Mojokerto, Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum, mengajak seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, dan Forkopimda untuk bersama-sama serta menolak segala bentuk anarkisme.

Hal itu disampaikan Bupati yang akrab disapa Gus Barra saat menggelar pertemuan dengan mahasiswa, tokoh masyarakat, dan pimpinan organisasi di Kabupaten Mojokerto.

Dalam kesempatan tersebut, hadir ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Hj Ainy Zuhro, Kapolres Kabupaten Mojokerto, AKBP Dr. Ihram Kustarto, S.H., S.I.K., M.Si., M.H, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Drs Teguh Gunarko, perwakilan mahasiswa dari GMNI, HMI, BEM, serta para tokoh masyarakat, termasuk Ketua NU, Ketua Muhammadiyah, Ketua LDII, organisasi kepemudaan Ansor, hingga perguruan silat yang tergabung dalam IPSI.

“Alhamdulillah, pada kesempatan yang berbahagia ini kita duduk bersama membahas kondisi keamanan di Kabupaten Mojokerto. Kita sudah rapat bersama Forkopimda dan tokoh masyarakat untuk menyerukan penolakan terhadap anarkisme,” ujar Gus Barra.Minggu(31/8/2025)

Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto tidak menutup diri terhadap kritik maupun masukan dari masyarakat, termasuk mahasiswa. Namun, penyampaian aspirasi diharapkan dilakukan dengan cara yang damai dan tidak merugikan pihak manapun.

“Kami tidak alergi terhadap masukan, justru terbuka. Tapi kami berharap aspirasi itu disampaikan dengan damai sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Dengan begitu, aktivitas masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, hingga budaya bisa berjalan dengan baik tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Bupati Mojokerto.

Sementara itu, perwakilan mahasiswa yang hadir juga menegaskan komitmen untuk menolak segala bentuk tindak kekerasan dan anarkisme. Mereka berharap, Kabupaten Mojokerto tetap terjaga dari pihak-pihak yang berusaha memecah belah atau mengganggu keharmonisan sosial.

“Kami bersama kawan-kawan mahasiswa menolak segala bentuk tindakan anarkis. Komitmen kami adalah menjaga Kabupaten Mojokerto agar tetap aman dan damai, tanpa ada penyusup yang merusak kehidupan sosial di tengah masyarakat,” tegas salah satu perwakilan mahasiswa.

Dengan adanya komitmen bersama ini, Bupati Mojokerto optimis akan tercipta suasana aman, nyaman, dan damai, sehingga pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.(har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *