Dede Farhan Aulawi Bicara Tokenisasi Aset dan Prospek Masa Depan Keuangan

Jakartaseputar indonesia.co.id – Saat ini dunia terus berevolusi dengan cepat dalam berbagai bidang, termasuk pada masa depan keuangan. Salah satunya muncul dalam format Tokenisasi Aset. Tokenisasi aset pada dasarnya menggambarkan perubahan besar yang dibawa oleh teknologi blockchain dan tokenisasi dalam memahami, memperdagangkan, dan memiliki aset “, ujar Pemerhati Digital Asset Dede Farhan Aulawi di Jakarta, Kamis (21/8/2025)

Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi ringan terkait Tokenisasi Aset bersama beberapa koleganya. Menurutnya, Tokenisasi Aset pada dasarnya merupakan proses untuk mengubah hak kepemilikan atas aset nyata atau digital menjadi token digital yang disimpan di atas blockchain.

Adapun aset yang bisa ditokenisasi mencakup properti (tanah, rumah, apartemen), saham dan obligasi, barang seni dan koleksi, emas dan komoditas, serta aset tidak berwujud seperti royalti atau hak cipta.

Pada kesempatan tersebut, iapun menjelaskan bagaimana Tokenisasi dapat mengubah masa depan keuangan karena aksesibilitasnya yang dinilai lebih luas dan likuiditasnya lebih tinggi, serta efisiensi transaksi. Token memungkinkan kepemilikan fraksional, misalnya, seseorang bisa memiliki 0,01% dari gedung apartemen. Disamping itu juga membuka peluang investasi ke publik yang sebelumnya hanya bisa diakses oleh investor besar.

Kemudian token juga bisa diperdagangkan di platform sekunder dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Aset yang sebelumnya sulit dijual (seperti properti) bisa lebih likuid. Mengurangi perantara seperti notaris atau broker. Proses kepemilikan dan transfer lebih cepat, murah, dan transparan. Blockchain menyimpan catatan transaksi yang tidak bisa diubah. Selanjutnya meminimalkan risiko manipulasi dan penipuan, dan merupakan Inovasi Produk Keuangan.

” Disamping itu, munculnya instrumen baru seperti token sekuritas, NFT keuangan, atau DeFi (decentralized finance) berbasis aset nyata. Apalagi menurut analis Mc Kensey, kapitalisasi pasar aset yang ditokenisasi bisa mencapai US$2 triliun pada 2030 (skenario moderat), bahkan US$4 triliun (skenario optimistis). Perkiraan lebih ambisius, Security Token Market (dikutip CoinDesk) memprediksi pasar bisa melesat sampai US$30 triliun di 2030 “, tambah Dede.

Perkembangan tokenisasi aset ini sudah tentu akan berdampak pada dunia keuangan, seperti :
– Bank dan lembaga keuangan harus beradaptasi dengan model baru.
– Regulator perlu mengembangkan kerangka hukum untuk tokenisasi.
– Investor ritel memiliki lebih banyak peluang dengan risiko dan keuntungan baru.

” Siap tidak siap, mau tidak mau akhirnya kita akan tiba di dunia baru lebih cepat dari prognosa sebelumnya. Siapapun yang bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, maka ia akan menikmati alunan dan irama zaman. Dan sebaliknya jika tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan, maja mereka akan menjadi bagian dari entitas ketertinggalan dan digilas oleh laju peradaban “, pungkas Dede dengan penuh semangat sesuai gaya khasnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *