Kurniasih Mufidayati : Perlunya pemahaman pengetahuan penyiapan kehamilan dan ketahanan pangan

Teks foto ; sesi foto bersama

Jakarta. Dalam rangka percepatan program penurunan stunting, BKKBN bersama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI gencar melaksanakan Sosialiasi Program Bangga Kencana diseluruh Indonesia.

Kali ini, BKKBN menggelar sosialisasi Program Bangga Kencana, di Aula Mesjid Raya Al Insan Patal, Kecamatan Kebayoran Lama Kota Adm. Jakarta Selatan, Sabtu, 09 Agustus 2025.

 

Selain diikuti ratusan peserta sosialisasi, acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber untuk menyajikan materi Program Bangga Kencana. Yaitu, Dr Kurniasih Mufidayati M Si (Anggota DPR RI ), Drs Darwoto M Si Kepala Suku Dinas PPAPPP Kota Adm. Jakarta Selatan, dan Dr Inge Satyo Ariyanto sebagai Founder Yayasan Perempuan Sadar Vagina Indonesia.

Sosialisasi diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, serta pembacaan doa. Diteruskan, ucapan selamat datang dari tuan rumah.

Dilanjutkan, penyajian materi oleh Kurniasih Mufidayati anggota DPR RI. Dalam penjelasannya, Kemendukbangga adalah satu satunya Lembaga/ Kementerian di pemerintahan yang tugasnya mengurus masyarakat dari sejak sebelum lahir, anak-anak, remaja atau calon pengantin, lalu menjadi orang tua, hingga sampai usia lanjut.

“Maka dari itu, kita wajib untuk mendukung semua program yang ada di kemendukbangga/BKKBN. Seperti, jika ada di sekitar lingkungan tempat tinggal kita, masih ada keluarga yang anaknya terindikasi stunting. Maka, kita jangan menunda untuk menyampaikan ke puskesmas terdekat agar segera ditangani,” jelasnya.

Kurniasih Mufidayati juga menjelaskan, pihaknya bersama BKKBN terus melakukan sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Terciptanya keluarga yang berkualitas itu sangat penting, supaya seluruh wilayah Indonesia terbebas dari stunting.

Untuk itu, perlunya pemahaman kepada para calon pengantin maupun yang sudah menikah, agar dibekali pengetahuan dalam penyiapan kehamilan. Disamping itu, juga diberi pembekalan pemahaman mengenai ketahanan pangan supaya gizi tetap terjaga dengan baik.

“Pencegahan dan penekanan stunting, harus dilakukan dari hulu sampai hilir. Semua pihak memiliki keterlibatan dan memiliki peran penting dalam percepatan penurunan stunting. Sehingga, diperlukan kolaborasi bersama-sama demi terwujudnya generasi emas yang memiliki daya saing, serta memiliki SDM yang berkualitas,” urainya.

Sedangkan, Darwoto Kepala Suku Dinas PPAPPP Kota Adm. Jakarta Selatan menerangkan pentingnya usia yang idial bagi para calon pengantin.

“Kami dari sudin PPPAPP bersama dinas dinas terkait, tidak pernah bosan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarkat. Khususnya, di wilayah Jakarta Selatan, agar jika anak anak kita, para remaja yang hendak menikah untuk memperhatikan aspek aspek yang harus direncanakan sebelum menikah seperti pengetahuan bahwa usia yang ideal menikah adalah 21 tahun untuk perempuan dan usia 25 tahun untuk laki laki. Karena, di usia itu, para calon pengantin sudah cukup baik secara mental maupun finansial, dan kami selalu menganjurkan agar mengatur jumlah dan jarak usia anak, demi menciptakan keluarga yang berkulaitas,” terangnya.

Sementara itu, Inge Satyo Ariyanto sebagai Founder Yayasan Perempuan Sadar Vagina Indonesia menambahkan, bahwa Kesehatan Reproduksi adalah hal yang sangat wajib untuk dijaga.” Bila kita ingin membangun keluarga yang berkualitas, salah satunya dengan tidak melakukan hubungan seks di luar nikah, karena untuk perempuan khususnya, banyak sekali resiko yang akan didapat jika melakukan seks bebas, terutama resiko terjangkit kanker serviks,” tegasnya.

Kemudian, acara sosialisasi diisi dengan pembagian merchandise melalui Quis, dan ditutup menyanyikan lagu Bagimu Negeri.(Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *