Dikonfirmasi Terkait Penggunaan Dana BOS, Kepala Sekolah SD Inpres Tamannyeleng Malah Ingin Menyogok Wartawan

Permasalahan klasik yang dihadapi sekolah SD Inpres Tamannyeleng diduga karena kurangnya ruang kelas dan fasilitas belajar memadai. Banyak siswa terpaksa belajar di luar ruangan, diatas tanah dengan ber alaskan tenda karena kekurangan bangku dan kelas.

 

Ironisnya, kuota siswa yang diberikan Dinas Pendidikan justru lebih besar daripada kapasitas ruang kelas yang tersedia di Inpres Tamannyeleng. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait alokasi dan penggunaan anggaran pendidikan, khususnya Dana BOS.

 

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SD inpres Tamannyeleng menyatakan bahwa sekolah kekurangan kelas karena kuota siswa yang berlebih yang diberikan dari Dinas Pendidikan di bandingkan ruang kelas yang ada”Ungkap kepala sekolah didepan awak media pada Selasa 05 Agustus 2025.

Investigasi lapangan oleh awak media menemukan fakta bahwa pembangunan infrastruktur sekolah sangat minim. Hanya terdapat selokan kecil yang diduga dibangun dengan dana yang terbatas.

Menurut kepala sekolah saat di wawancara terkait dana BOS, ia mengatakan, “. Dana BOS tahun anggaran 2023, kami menganggarkan belanja guru sebesar 50 persen dan membuat selokan” , Pungkasnya.

Lanjut ia menjelaskan, “Dana BOS tahun anggaran 2024 kami melakukan pemangkasan pohon yang rantingnya diatas atap sekolah serta pengecetan dan 50 persen nya untuk anggaran belanja guru namun di tahun 2025 ini anggaran belanja guru turun menjadi 20 persen” ,jelasnya.

Tidak sampai disitu, kepala sekolah SD Inpres Tamannyeleng juga mengakui bahwa iya telah melakukan pengadaan bangku. namun disisi lain salah satu orang tua murid mengatakan bahwa bangku tersebut adalah hasil pungutan dari orang tua murid melalui RUKOKU.

 

Kecurigaan semakin menguat ketika Kepala Sekolah terlihat menghubungi saudara yang berprofesi sebagai wartawan, seakan meminta pembelaan atas kondisi sekolah yang memprihatinkan tersebut. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana pendidikan.

 

Lebih mengejutkan lagi, Kepala Sekolah sempat menawarkan sejumlah amplop kepada awak media yang melakukan konfirmasi. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh awak media yang menjunjung tinggi integritas jurnalistik.

“Kalau bisa tidak usah naikkan pemberitaan pak” ,ucap kepala sekolah dengan nada terbatah batah sambil menyodorkan amplop.

 

 

Ditempat terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah Lembaga Investigasi Negara mengatakan, “Temuan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengelolaan Dana BOS di SD Inpres Tamannyeleng. Apakah dana tersebut digunakan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan infrastruktur sekolah? Transparansi dan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS perlu diusut tuntas” ,tegasnya.

 

“Kami akan mendesak Dinas Pendidikan untuk melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana BOS di SD Inpres Tamannyeleng dan menindak tegas jika ditemukan penyimpangan” .

“Perbaikan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah ini menjadi tanggung jawab bersama, demi masa depan anak-anak bangsa. Keterbukaan dan akuntabilitas menjadi kunci untuk menyelesaikan permasalahan ini” .

 

“Kepala Sekolah SD Inpres Tamannyeleng perlu bertanggung jawab atas kondisi memprihatinkan di sekolah. Pernyataan yang tidak sesuai fakta, upaya meminta pembelaan kepada wartawan, dan penawaran amplop kepada awak media menunjukkan adanya dugaan penyimpangan dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan anggaran sekolah” .

“Tindakan tegas perlu diambil untuk memastikan penggunaan dana pendidikan secara bertanggung jawab dan demi kepentingan siswa. Investigasi menyeluruh dan audit independen sangat diperlukan untuk mengungkap kebenaran dan memberikan sanksi yang setimpal jika terbukti adanya pelanggaran”.

Menanggapi hal tersebut, Gerak Masyarakat dan Mahasiswa Indonesia (GERAK MISI) akan melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor dinas pendidikan dan inspektorat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *