Sukabumi – seputar indonesia.co.id – Kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat menjadi isu yang terus menjadi perhatian, terutama di daerah atau pedesaan dengan keterbatasan akses dan krisis air.
Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ini, termasuk pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya air, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih.
Bahkan pemerintah memiliki kewajiban untuk mengupayakan ketersediaan air bersih bagi masyarakat, yang merupakan bagian dari pelayanan publik yang harus dipenuhi.
Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga berkaitan erat dengan kesehatan, ekonomi, dan kelestarian lingkungan.
Namun yang dirasakan warga linggamanik menjelang pada musim kemarau bagian dari sejarah yang tak pernah hilang di ingatan warganya, seperti saat ini mengalami krisis air bersih.
Mirisnya warga linggamanik harus membeli air bersih dari luar, jerigen berjajar didepan rumah merupakan budaya warga linggamanik menjelang musim kemarau.
Menuturkan warga,” saya ingin sekali pemerintah lakukan upaya agar warga linggamanik mendapatkan air bersih, apakah itu pengadaan vivanisasi atau Sumur bor, sekarang dirasakan warga linggamanik hanya mengandalkan sumur gali, dan itupun mengalami permasalahan kekeringan tiap musim kemarau, jadi tidak asing lagi warga linggamanik menunggu kiriman air dari luar yang di beli,” bebernya. pada Kamis 31/07/2025.
Warga linggamanik tidak menjamin medapatkan air bersih, meskipun pemgentian pejabat, padahal warga linggamanik dekat sekali dengan pusat perkantoran baik desa, kecamatan atau pemda,” cetusnya warga lagi.
Harapan kepada pemerintah, agar segera melakukan investigasi kelapangan membuktikan pakta yang sebenarnya dirasakan warga linggamanik, lebih miris lagi sarana ibadah ( mesjid ) tidak ada air terpaksa warga peraktik Wudhu dirumah masing masing,” cetusnya lagi warga.
Pengamat publik,” pemerintah harus segera melakukan upaya, agar apa yang dikeluhkan warga linggamanik di jawab,” tutup
(Muhtar Bt)