Sinergi Tangkal Radikalisme, Polri Gelar FGD di Kupang Bertema “Teroris Musuh Kita Bersama”

Sinergi Tangkal Radikalisme, Polri Gelar FGD di Kupang Bertema “Teroris Musuh Kita Bersama”

Seputarindonesia.co.id // Kupang — Dalam rangka memperkuat upaya kontra radikalisasi di tengah masyarakat, Polri melalui Divisi Humas bersama Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Teroris Musuh Kita Bersama”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Bijaksana Polresta Kupang Kota, Selasa pagi (29/7/2025), dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Acara dimulai pukul 09.40 WITA dan dibuka oleh Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Djoko Lestari, S.I.K., M.M., dilanjutkan sambutan utama oleh Kabag Disindig Divhumas Polri Kombes Pol Rahmanto Sujudi, S.I.K. yang hadir mewakili Divisi Humas Polri.

Dalam sambutannya, Kombes Pol Rahmanto menegaskan bahwa penanggulangan paham radikal memerlukan keterlibatan seluruh pihak, tidak hanya aparat keamanan. Menurutnya, narasi radikal sering tumbuh di ruang-ruang kosong yang tidak terisi oleh pendidikan, dialog, dan pemahaman yang sehat. “Polisi tidak boleh hanya dilihat sebagai alat penegak hukum. Polri harus membaur, menjadi sahabat masyarakat, menjadi bagian dari solusi, dan memastikan ruang sosial kita tidak direbut oleh paham kekerasan,” ujar Kombes Rahmanto. Ia juga menekankan pentingnya membangun ketahanan ideologi di masyarakat melalui pendekatan edukatif, spiritual, budaya, dan komunikasi publik yang efektif.

Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Simplexius Asa, SH, MH., akademisi dari Universitas Nusa Cendana Kupang, yang memaparkan pentingnya pelibatan masyarakat sipil dalam menangkal radikalisme secara sistemik. Ia mendorong pentingnya membangun kesadaran bersama bahwa keamanan ideologis bangsa tidak bisa dipikul oleh negara saja, tetapi harus menjadi gerakan publik yang masif. Diskusi diikuti oleh sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anggota Polri, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga unsur pemerintahan. Para peserta terlibat aktif dalam sesi tanya jawab yang membahas strategi menangkal radikalisme di lingkungan kampus, media sosial, dan komunitas lokal.

Peran Polri dalam kontra radikal disampaikan secara komprehensif, meliputi upaya pencegahan dan deteksi dini, peningkatan kepercayaan masyarakat melalui pendekatan humanis, pemanfaatan intelijen sosial, kerja sama antar lembaga, serta penegakan hukum yang terukur. Semua itu diarahkan untuk menciptakan sinergi nasional dalam menjaga keutuhan dan keamanan bangsa dari ancaman ideologi ekstrem. Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H. yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa pendekatan lunak Polri sangat diperlukan untuk menutup ruang tumbuhnya paham radikal. “Kita ingin masyarakat melihat bahwa Polri bukan hanya hadir saat konflik, tetapi juga di saat tenang, untuk mendengar, mengedukasi, dan mencegah,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polri untuk terus membangun narasi kebangsaan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam menciptakan ruang publik yang aman, damai, dan bebas dari ideologi kekerasan.

(Gunawan Darmawan/Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *