News  

TPQ-MDTW Al Hidayah Lebaksono Gelar Haflah Mawadda’ah Lil Akhirissanah Ke VII

Tentang Foto : KH. Afan Faizin Mpd 
saat sambutan dan Mauidoh hasanah 
di acara haflah Muwadda’ah 
li Akhirissanahke-VII TPQ 
Madrasah Diniyah Takmiliyah 
Wustho (MDTW) Al Hidayah 
Desa Lebaksono.

MOJOKERTO ~ Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) Al Hidayah, Desa Lebaksono Kecamatan Pungging, gelar Haflah Mawadda’ah Lil Akhirussanah Ke VII di Halaman TPQ-MDTW Al Hidayah Jl. Raya Trawas – Mojosari No.1, RT.01/RW.05, Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, 27/07/2025.

Suasana penuh khidmat menyelimuti perhelatan Haflah Muwadda’ah li Akhirissanah ke-VII TPQ–Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho (MDTW) Al Hidayah.

Kegiatan tahunan yang menjadi momentum perpisahan dan wisuda santri ini menandai keberhasilan pendidikan keagamaan yang berakar dari desa. Tahun ini, sebanyak 43 santri berhasil diwisuda, terdiri dari 28 santri TPQ, 12 santri MDTW, dan 3 santri program tahfidz.

Ketua panitia, Ustadzah Diana binti Kusnadi, menyampaikan bahwa Haflah Muwadda’ah merupakan bentuk rasa syukur para santri dan pengajar atas perjalanan menuntut ilmu di lembaga keagamaan Al Hidayah Lebaksono.

“Ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk kebanggaan dan harapan agar para santri terus menebarkan nilai Qur’ani dan akhlak mulia dalam kehidupan mereka,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara, termasuk para wali santri, donatur, serta tokoh masyarakat.

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah membersamai perjuangan santri. Semoga kelak mereka menjadi generasi yang membanggakan umat,” katanya,

Ustadzah Diana diakhir sambutan menutup acara dengan pantun edukatif untuk santri “Jalan-jalan ke warung Mbak Rini, pulang-pulang bawa roti bakar. Selamat ya santri yang diwisuda, tetap rendah hati dan terus belajar, “

Acara juga dihadiri oleh tokoh penting setempat, di antaranya Ketua Tanfidziyah MWCNU Pungging, H. Afan Faizin, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Lebaksono. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendidikan keagamaan sejak dini.

“Pendidikan anak tidak cukup hanya forma SD hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan informal seperti TPQ dan MADIN sangat penting bagi anak karena TPQ – Madin adalah pondasi spiritual dan moral yang akan menguatkan generasi muda di tengah tantangan zaman,” jelasnya.

H. Afan juga mengingatkan pentingnya peran orang tua, khususnya ibu, dalam mendampingi tumbuh kembang anak dari sisi spiritual.

“Ibu adalah madrasah pertama. Kalau ingin anaknya pintar, patuh, dan berkah, bacakan Al-Fatihah 41 kali setelah maghrib dengan niat khusus untuk anak-anaknya. Jika tidak sempat, bisa diganti dengan ibadah lain seperti wirid, puasa sunnah, atau memperbanyak doa,” pesannya.

Ia juga mengungkapkan harapan bahwa para santri lulusan tahun ini, dalam 10–15 tahun ke depan, akan tumbuh menjadi sosok yang menghidupkan, nemakmurkan masjid.

“Mereka yang kelak menjadi imam shalat, muadzin, pemandu tadarus, hingga penggerak kegiatan Ramadan. Inilah investasi jangka panjang kita sebagai umat Islam,” ujarnya.

Lembaga Keagamaan Al Hidayah sendiri mencatat jumlah santri yang cukup signifikan, yakni 260 santri aktif, dengan 140 santri di Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho (MDTW). Jumlah ini menjadikan Al Hidayah sebagai salah satu lembaga keagamaan terbesar dan paling diminati karena paling berkualitas di wilayah Kecamatan Pungging.

Di penghujung acara, Kepala Desa juga memberikan pesan khusus kepada orang tua agar lebih intens mengawasi pergaulan anak, apalagi di era digital.

“Anak-anak jangan dibiarkan terlalu bebas keluar lingkungan. Kalau belum pulang sampai jam 10 malam, mohon diajak pulang. Jangan sampai mereka terjerumus ke hal-hal buruk, seperti kasus judi online yang bahkan menjerat anak SD dan harus direhabilitasi di RS Lawang Malang,” ungkapnya prihatin.

Acara ditutup dengan doa bersama, prosesi pembagian ijazah, serta kenang-kenangan untuk para santri. Raut bangga dan bahagia tampak jelas di wajah para wali santri yang menyaksikan buah hatinya diwisuda. Semangat Islam dan pendidikan karakter terus digaungkan sebagai bekal utama bagi generasi mendatang. (Har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *