Sukabumi – seputar indonesia.co.id – Proyek pemeliharaan dan pengaspalan jalan kabupaten di ruas Warungkiara–Cilandak menuai sorotan dari warga dan para pengguna jalan. Warga menilai bahwa pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan, karena jalan yang diperbaiki justru masih dalam kondisi layak, sementara sejumlah ruas yang rusak parah dan berlubang tidak tersentuh perbaikan.
“Ini mah proyek asal-asalan. Jalan yang masih bagus diaspal lagi, sementara yang udah hancur parah malah dibiarkan begitu aja. Kayak nggak ada pengawasan dari dinas,” ujar Roni (45), salah satu warga Warungkiara yang sehari-hari menggunakan akses tersebut untuk bekerja.
Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa titik jalan berlubang dan penuh genangan air di musim hujan belum diperbaiki, padahal banyak pengendara motor dan mobil yang terganggu dan bahkan mengalami kecelakaan ringan akibat kondisi tersebut.
“Kalau terus begini, jelas kami rugi. Ban cepat rusak, motor bisa jatuh. Apa nunggu ada korban dulu baru diperbaiki?” ungkap Euis (39), ibu rumah tangga yang kerap melintasi jalan tersebut untuk ke pasar.
Warga menilai para pelaksana proyek terkesan lebih mementingkan keuntungan pribadi ketimbang kebutuhan masyarakat. Beberapa menduga bahwa pemilihan titik pengerjaan tidak berdasarkan skala kerusakan, melainkan titik yang lebih mudah dan cepat dikerjakan.
“Kami curiga pemborong cuma cari untung. Asal aspal, asal kerja, yang penting cair. Pemerintah juga harus tegas, jangan diam saja,” tegas Dadan (52), tokoh masyarakat setempat.
Mereka juga berharap agar pengawasan dari dinas teknis, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, bisa lebih optimal dan berpihak kepada kepentingan publik, bukan semata-mata pada laporan administrasi proyek semata.
“Kalau seperti ini terus, jangan salahkan kalau masyarakat makin kecewa sama pemerintah. Sukabumi Mubarokah itu harus dibuktikan dengan pembangunan yang jujur dan tepat sasaran,” tambah Roni.
Warga berharap ke depan pengerjaan proyek jalan benar-benar berdasarkan kebutuhan dan kondisi riil di lapangan, serta dilakukan secara transparan dan profesional demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
(Muecthar Bt)