- Keterangan Foto : Kades Lebaksono H Afan Faizin MPd
MOJOKERTO ~ Sekolah Dasar Negeri Lebaksono, Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, Mengadakan acara perpisahan tahun ajaran 2024/2025.
Acara yang di selenggarakan di lingkungan sekolah ini berhasil menarik dan juga perhatian para siswa-siswi, orang tua, guru, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Kades H. Afan Faizin Mpd, mengingatkan bahwa para lulusan SDN Lebaksono akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP atau MTs, baik negeri maupun swasta. Hal ini menurutnya membuka ruang pergaulan yang lebih luas dan beragam, sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat dari orang tua.
“Tolong diawasi betul penggunaan HP-nya. Anak-anak ini akan bertemu teman-teman baru. Kalau tidak dikontrol, bisa terjerumus ke pergaulan yang salah,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak lengah terhadap keberadaan anak, terutama di malam hari. Menurutnya, meski hari libur, anak-anak harus tetap pulang ke rumah maksimal pukul 10 malam.
“Saya pernah mengintai anak-anak yang awalnya nongkrong di warkop, lalu lanjut ke Stadion Gajahmada Mojosari. Di sana berkumpul banyak komunitas, bahkan dari luar Mojokerto seperti Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo,” ungkapnya.
Siswa kelas VI SDN Lebaksono yang di lepas oleh kepsek dan para guru.
Lebih lanjut, Kades Afan menyoroti fenomena anak perempuan yang juga terpapar kecanduan game online ( judi chip) . Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap semua anak, tanpa membedakan jenis kelamin.
Ia membagikan kisah nyata tentang siswa SMP dan SMK yang sudah kecanduan judi online dan sampai berbohong kepada orang tua untuk mendapatkan uang.
“Anak-anak ini mengaku butuh uang untuk keperluan sekolah, padahal setelah diselidiki, uangnya dipakai buat judi online. Ini cerita langsung dari orang tua mereka kepada saya,” katanya prihatin.
Selain judi online, abah Afan pabggilan akrabnya juga menyinggung bahaya keberadaan gengster remaja seperti kelompok “Salvador” yang sempat muncul di wilayah Pungging.
Ia menyebut kelompok tersebut terdiri dari anak-anak sekolah yang pernah bikin onar di jalanan membawa senjata tajam bahkan saat digeledah markasnya kedapatan senjata tajam (clurit panjang) di markas mereka.
“Kalau HP anak panjenengan ada grup gengster seperti Salvador, segera dibimbing, dinasihati, lalu dikeluarkan dari grup itu. Kita semua ingin anak-anak jadi generasi berprestasi, bukan tersesat,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Kades yang juga Ketua tanfidziyah MWCNU Pungging ini mengajak para wali murid untuk bersinergi dalam menjaga masa depan anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang berbakti, berprestasi, dan membawa nama baik keluarga serta Desa (har)