Teks foto : Sesi foto bersama
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI, terus melakukan sosialisasi program percepatan penurunan stunting kepada masyarakat luas.
Kali ini, BKKBN menggelar sosialisasi program Bangga Kencana bersama mitra kerja di Jalan Kembangan Sakti Rt 03 Rw 03 Kelurahan Kembangan Selatan Kecamatan Kembangan, Kota Adm Jakarta Barat, Selasa 6 Mei 2025.
Selain diikuti ratusan peserta sosialisasi, kegiatan itu juga mendatangkan beberapa narasumber, yaitu Charles Honoris Wakil Ketua DPR – RI Komis IX, Wahyuniati Direktur Pendayagunaan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan BKKBN, Lilis Osyah Suwandi DPPAPP Jakarta, Aris Pujianto Plt Kasi Pemberdayaan Perempuan DPPAPP jakarta Barat.
Kegiatan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB. Selanjutnya, sosialiasi diisi oleh para pemateri atau narasumber tentang program percepatan penurunan stunting. Diantaranya, disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris yang menekankan penguatan peran koordinatif BKKBN dalam penurunan angka stunting di semua wilayah. Hal itu, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, bahwa BKKBN sebagai garda depan yang bertugas sebagai ketua pelaksana percepatan penanganan stunting. Artinya, BKKBN menjadi lembaga yang ditugasi untuk menjadi koordinator percepatan penurunan angka stunting.
Menurur Charles, supaya adanya dukungan anggaran yang kuat sebagai uapaya bagian dalam mensukseskan program percepatan penurunan stunting, agar pencapaian target Indonesia Emas 2045 akan terwujud. Charles juga menyarankan kepada pemerintah, supaya strategi nasional agar disusun berdasarkan klaster wilayah yang memiliki tipologi serupa, dengan mengambil contoh daerah-daerah yang telah terbukti berhasil. Hal tersebut, agar pemerintah daerah dapat menyesuaikan implementasi strategi, dimasing-masing wilayah.
“Kita harus bekerjasama dan maksimal dalam upaya penanggulangan dan percepatan penurunan stunting diseluruh indonesia. Salah satunya di DKI Jakarta,” jelas Charles.
Sedangkan, Wahyuniati SIP MPH Direktur Pendayagunaan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan BKKBN menerangkan, stunting merupakan permasalahan nasional yang harus mendapat perhatian penuh dari berbagai pihak. Pencegahan stunting tidak hanya bergantung pada pemenuhan gizi, tetapi juga penerapan pola hidup bersih dan sehat ditengah tengah masyarakat. Seperti, tersediaan fasilitas dasar seperti air bersih, sanitasi layak, serta lingkungan sehat.
“Pentingnya gizi, kesehatan ibu dan anak, serta tindakan preventif untuk mencegah stunting. program ini mencakup ibu hamil, ibu menyusui, serta anak di bawah lima tahun dalam fase 1.000 hari pertama kehidupan. Untuk itu, pentingnya edukasi kepada masyarakat agar pemahaman mengenai stunting semakin meningkat, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya stunting dan cara mencegahnya,” terangnya.(ris)