Seputarindonesia.co.id. Nias Selatan- GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Teluk Dalam meminta kepada Bupati Nias Selatan Sokhi Atulo Laia agar segera di Evaluasi dan Pecat Kepala Dinas Kesehatan dr. Henny Kurniawan Duha Karena di nilai membiarkan Aset daerah tidak terpelihara, yang seharusnya digunakan untuk pelayanan publik yang dibiarkan terbengkalai serta jadi asset panjangan yang kondisinya saat ini sangat prihatin sekali. Pertanyaannya tidak adakah biaya perawatan dari pada aset tersebut?.
Dimana kondisi beberapa unit Ambulance milik Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan tersusun rapi bersama dengan rumput-rumput yang bergoyang dengan kondisi berbagai jenis kerusakan yang menyebabkan tidak layak guna, dari kehilangan mesin dan kehilangan serpat dari pada armada tersebut. “Yang mirisnya dengan enteng seorang Kepala Dinas Kesehatan mengatakan telah melakukan penelusuran namun tidak menemukan hasil”. Pertanyaannya dimana kah keberadaan satpam/jaga malam di Dinas Kesehatan Nias Selatan?.
Kondisi ini menimbulkan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikalangan masyarakat serta dugaan tindakan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan.
Mikael J. Halawa Ketua Cabang GMKI Teluk Dalam, mendesak Pemerintah Daerah (Bpk. Bupati) Kabupaten Nias selatan agar melakukan evaluasi dan pemecatan tidak hormat kepada Kepala Dinas Kesehatan dr. Henny Kurniawan Duha yang tidak becus dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang Kepala Dinas dengan sebagaimana mestinya, termasuk tentang ketidak adanya Ambulance di Puskesmas Lolomatua sehingga, warga menggunakan becak untuk mengantar Jenazah korban dari puskesmas kerumah duka.
GMKI Cabang Teluk Dalam, mendesak Kapolres Nias Selatan dan Kejaksaan Negeri Nias Selatan dan DPRD Kabupaten Nias selatan serta kalangan pihak-pihak terkait, untuk tidak tutup mata dan diam dengan keadaan dan kondisi yang sedang terjadi saat ini di Dinkes Nias Selatan.
Selain itu, GMKI Cabang Teluk Dalam juga mendesak polres Nias Selatan diharapkan adanya penyelidikan mendalam terhadap berbagai kehilangan mesin dan serpat mobil armada Ambulance yang hilang. Dimana GMKI menduga adanya pembiaran pencurian sebagian daripada aset milik daerah, yang sampai saat ini Dinas Kesehatan tidak menemukan hasil dari pada kehilangan di mobil ambulance yang sudah rusak di lingkungan Dinas Kesehatan.
GMKI Cabang Teluk Dalam, mendesak Kejaksaan Negeri Nias Selatan agar melakukan penyidikan yang mendalam, dimana diduga Dinkes Nias selatan adanya dugaan korupsi dalam biaya pemeliharaan/perawat dari pada mobil ambulance milik Dinkes Nias selatan, yang dimana beberapa unit mobil ambulance milik Dinkes Nias Selatan tersebut menjadi limbah/barang rongsokan yang dibiarkan begitu saja tanpa tindak lanjut.
Hal ini menjadi tamparan keras bagi sistem pengawasan dan manajemen aset publik di sektor kesehatan. GMKI Teluk Dalam mengharapkan adanya tindak lanjut dari berbagai pihak terkait untuk mengusut persoalan ini sampai tuntas.
Penulis,
Bidang. Organisasi dan Komunikasi
GMKI Cabang Teluk Dalam. (Red/at).