Sukabumi-seputarindonesia.co.id-, Disdik Provinsi Jawa Barat telah regulasikan anggaran untuk pembangunan Ruang UKS beserta perabot dengan pagu anggaran Rp 175.920.000, lalu Ruang Perpustakaan beserta perabot pagu anggaran Rp. 397. 760.000, dan Ruang Bimbingan konseling ( BK ) beserta perabot pagu anggaran Rp. 155. 920.000 yaitu Dana Alokasi khusus ( DAK ) TA 2024 kepada SMK Taruna Tunas Bangsa (TTB) yang tepatnya jalan raya palabuhanratu 22 Km – Bantargadung Sukabumi Jawa Barat.
Selanjutnya, pada saat dikonfirmasi tenaga pengajar atau guru di kantornya terkait papan proyek pembangunan yang dimana temuan media di lokasi kegiatan tidak ditemukan papan proyek yang seharusnya dipasang mengatakan,” papan proyek disimpan di belakang ruangan kelas belajar, dan sebelumnya sudah dipasang tetapi kemudian dibuka lagi, katanya para pekerja ” papan proyek dipasang menghalangi kegiatan pekerjaan,” cetusnya Rabu, 05/09/2024.
Berikutnya dipertanyakan kepala sekolah dan wakasek juga guru bidang kesiswaan ia mengatakan,” bahwa kepala sekolah kebetulan tidak ada disekolah ke bandung, wakasek juga bersama kepala sekolah, dan bidang kesiswaan ada tugas diluar sekolah ,” ujarnya.
Terkait pentingnya papan proyek harus dipasang maka media berkomunikasi dengan pengamat publik bidang kontrol sosial, menurutnya,” terkait papan proyek disimpan di belakang kelas bisa diduga P2S tidak memahami SOP di pekerjaan, dan perlu juga diberitahukan kepadanya yang namanya kegiatan proyek apalagi yang dibiayai pemerintah maka papan proyek itu wajib, gunanya agar publik tahu program kerja pemerintah khususnya disdik provinsi.
Selanjutnya, Hal yang tidak asing sesuai pengalaman di beberapa tempat adanya kegiatan yang dibiayai pemerintah beragam terjadi sehingga misal asal tempel, padahal di rencana sudah dimuat untuk kalimat papan proyek di poin pertama yaitu persiapan dan jelas rincian anggarannya pun ada termasuk pembelian kayu tiang untuk papan proyek dengan sedemikian agar papan proyek terlihat rapi dan tertib, kemudian di pemasangan di area lokasi penempatan ditempat yang aman mudah dilihat dan tidak mengganggu kegiatan kerja.
Contoh jika mencerna perkataan tenaga pengajar tadi atau guru SMK Taruna Tunas Bangsa ( TTB ) ketika dikonfirmasi oleh para awak media, begitu kurang “pas” menjawab pertanyaan yang disampaikan, wajar saja jika pembangunan tersebut muncul dugaan apalagi sampai menduga lebih lanjut ke pagu anggaran pembangunan,
berharap saja, anggaran pembangunan tersebut tidak menjadi ajang bancakan pelaku pelaku yang merugikan uang negara” tegasnya.
Lebih lanjut ia memaparkan,” papan proyek itu dipasang harusnya sebelum pelaksanaan pembangunan dimulai kemudian dibuka sampai dengan serah terima pekerjaan dengan dinas terkait, sudah dijelaskan di aturan pada umumnya dimana pekerjaan yang dibiayai pemerintah maka wajib sifatnya papan proyek diperhatikan,” cetus pengamat publik Resty Ap.
Persoalan di lokasi pekerjaan tidak terlewati para pekerja di pertanyakan sehingga ada salah satu dari mereka yang menyampaikan tidak paham guna papan proyek dalam pembangunan apalagi anggaran yang dibiayai pemerintah menurut pengakuannya mereka bekerja kepada P2S SMK Taruna Tunas Bangsa dan mengikuti apa yang diperintahnya.
Menambahkan yang sering disebut Kanit,” jika mencermati temuan temuan dari awak media di lapangan kemudian ia meminta pendapat maka patut menduga yang menjurus ke arah KKN, mengingat papan proyek tidak dipasang sesuai SOP maka wajar saja pihak kontrol sosial publikasikan hal ini, lebih lanjut menduga pembangunan tersebut ajang bancakan” hal ini perlu disampaikan kepada pihak disdik provinsi agar mengetahuinya karena berkaitan dengan prinsip transparansi anggaran,” tutupnya.
(Muhtar Bt)